Kongres PMII XVIII

Komitmen Jaelani Bangun Sentrum Gerak PMII Berbasis Teritori

Logo salah satu kegiatan PMII (santrinews.com/dok)

Jambi – M Jaelani manyatakan, fase paling awal yang mesti dimiliki seorang kader adalah kesadaran teritori (sense of teritory). Kesadaran ini menjadi penanda bahwa teritori dapat dimaknai sebagai “˜daerah kekuasaan’.

“Kesadaran ini harus dikelola dengan tetap membangun sinergi dengan “˜daerah-daerah kekuasaan’ lainnya,” kata kandidat ketua umum PB PMII yang bakal berkompetisi dengan kandidat lainnya di Kongres PMII XVIII yang tengah berlangsung di Jambi.

Dalam konteks membangun sistem gerak PMII, menurut Jaelani, ada dua hal yang mesti direfleksikan bersama. Pertama, problem mendasar di PMII adalah distribusi pengetahuan yang tidak merata di semua level organisasi.

“Dampak paling besarnya adalah setiap cabang berkembang dengan pola dan kesadaranya sendiri, sehingga ada cabang-cabang yang secara pengetahuan dan gerakan lebih dominan dibanding cabang-cabang yang lain,” tandasnya.

Kedua, PMII belum memiliki mekanisme kontrol secara internal yang mengatur ketersambungan gagasan dan gerakan antar cabang. Akibatnya, secara internal organisasi, PMII belum mampu mewujudkan sebuah pola instruksi yang sistematis dari Pengurus Besar sambai ke Pengurus Rayon berhubungan dengan kebijakan organisasi.

Dua problem tersebut akan teratasi apabila, pertama; melakukan dorongan yang kuat terhadap semua cabang untuk tumbuh dengan pengetahuan bersama, dan dikoordinasi langsung oleh Pengurus Besar atau melalui perpanjangan tangan PB yaitu Pengurus Koordinator Cabang.

Kedua; mesti disadari bahwa setiap cabang dengan jumlah 230 di seluruh Indonesia memiliki problem lokal yang berbeda-beda. “Problem ini mesti dikelola dengan mendorong kader untuk menjadi pemimpin di masing-masing teritorynya,” tandasnya. Dorongan ini harus berbarengan dengan distribusi pengetahuan yang secara terus-menerus dilakukan oleh struktur diatasnya, yakni PKC dan PB.

Ketiga; mengatur pola koordinasi antar cabang, sehingga akan lahir sebuah kesadaran bersama yang bersifat nasional. “Ketika Mesing-masing bertanggungjawab dengan teritorinya (cabangnya), maka secara nasional PMII akan mampu menciptakan pola koordinasi dan sistem gerak yang lebih massif,” katanya mantap. (set/ahay)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network