Mahfud MD Ingatkan Bahaya Intoleransi dan Radikalisme: Orang Lain Kafir
Surabaya – Menteri Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam RI) Mahfud MD mengingatkan bahaya intoleransi dan radikalisme. Menurut Mahfud, intoleransi dan radikalisme berasal dari perasaan paling benar, sedangkan orang lain salah. Siapapun yang tidak sepaham dianggap kafir dan munafik.
“Kita harus menghindarkan diri dari sifat merasa benar sendiri atau merasa paling benar agar tidak berkembang menjadi intoleran dan radikal,” kata Mahfud MD saat menjadi Keynote Speaker dalam acara bedah buku “Intoleransi dan Radikalisme, Kuda Troya Politik dan Agama” karya Islah Bahrawi di Hotel Wyndham Surabaya, Ahad, 24 Oktober 2021.
Acara yang diselenggarakan oleh Organisasi Sahabat Mahfud Korwil Jawa Timur itu dilaksanakan secara Hybrid dan dipandu oleh Komisioner Bawaslu Kabupaten Sidoarjo Jamil.
Hadir sebagai Nara Sumber, Guru Besar UINSA yang juga mantan Sekjen Kemenag RI Prof Nur Syam, Kasubdit Kontra Narasi Densus 88 AKBP Mayndra Adi Wardana, dan Islah Bahrawi, penulis buku yang juga pengamat radikalisme-terorisme lulusan lulusan Berkeley California Amerika Serikat.
Sejumlah petinggi Sahabat Mahfud MD turut hadir dalam kegiatan tersebut, mulai Kornas Sahabat Mahfud Imam Marsudi, Korwil Sahabat Mahfud Jatim Firman Syah Ali serta Korda Sahabat Mahfud Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.
Imam Marsudi saat memberikan sambutan menyampaikan bahwa Sahabat Mahfud merupakan sebuah paguyuban yang berfungsi mentransformasikan pemikiran Mahfud MD terutama dalam bidang hukum.
“Sahabat Mahfud adalah adalah para pecinta sosok Mahfud MD, yaitu pada pemikiran, gagasan dan tingkah laku Pak Mahfud MD,” tegas Stafsus Menko Polhukam RI ini.
Dalam sesi tanya jawab tiba-tiba muncul mantan teroris Abu Fida. Dia yang hadir sebagai anggota Sahabat Mahfud Korda Surabaya akhirnya didapuk sebagai salah satu nara sumber bedah buku.
Abu Fida menyatakan bahwa pintu masuk seseorang menjadi penjahat, itu sekaligus merupakan pintu keluar. Mantan narapidana ini mengaku jadi teroris gara-gara bahan bacaan dan berhasil kembali ke jalan Islam yang benar juga gara-gara bahan bacaan.
Pria yang sealmamater dengan KH Said Aqil Siradj di Universitas Ummul Quro Mekkah ini menyadarkan para hadirin bahwa orang menjadi teroris itu bukan karena lemah literasi tapi karena salah bahan bacaan.
Sebanyak 70 buah buku diberikan kepada Menkopolhukam RI Mahfud MD (Ketua Dewan Pembina Sahabat Mahfud), Kornas Sahabat Mahfud Imam Marsudi, Korwil Sahabat Mahfud Jatim Firman Syah Ali, para nara sumber, moderator dan seluruh peserta, serta ditandatangani langsung oleh Islah Bahrawi selaku penulis. (red)