Muhammadiyah: Korban Crane Jatuh di Masjidil Haram Mati Syahid
Jakarta – Muhammadiyah ikut berduka cita atas musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram yang menewaskan 107 jemaah haji. Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyebut para korban meninggal dalam kondisi syahid.
“Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah yang terjadi di Masjidil Haram. Mereka yang gugur ketika sedang beribadah adalah syahid yang diampuni semua dosanya dan mendapatkan tempat mulia di sisi Allah. Mereka yang terluka semoga diberikan kesadaran dan kesembuhan,” kata Mu’ti, dalam siaran tertulisnya, Sabtu, 12 September 2015.
Mu’ti mengatakan musibah di Masjidil Haram adalah takdir Allah. Tidak perlu saling menuding dan saling menyalahkan. Tidak seharusnya musibah di Masjidil Haram dipolitisasi dan dikaitkan dengan hal-hal yang tidak rasional.
“Muhammadiyah menyesalkan pernyataan sebagian pihak yang mengkaitkan musibah dengan kedatangan Presiden Jokowi. Badai pasir dan angin puting beliung adalah peristiwa alam yang biasa terjadi di Arab Saudi. Karena itu sangat tidak bijak salih menyalahkan,” ujarnya.
Muhammadiyah berharap Pemerintah Arab Saudi dan Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan baik agar jamaah haji yang terluka mendapatkan perawatan medis yang terbaik. Pemerintah dua negara juga diharapkan melayani dan memastikan para korban tetap dapat melaksanakan ibadah haji dengan sempurna.
“Kepada bangsa Indonesia, khususnya umat Islam yang sanak keluarganya sedang menunaikan ibadah haji, agar senantiasa mendoakan semoga jemaah haji Indonesia senantiasa sehat, aman dan menjadi haji yang mabrur. Semoga dapat kembali ke tanah air sebagai manusia utama yang memajukan umat dan bangsa,” pungkasnya.
Sejauh ini, informasi yang diterima ada 6 jemaah haji Indonesia yang tewas dalam musibah tersebut. Mereka adalah Painam, Saparini dan Masnauli Sijuadil Hasibuan yang berasal dari embarkasi Medan, Iti Rasti Darmini dari embarkasi Jakarta, dan dua korban lainnya belum diketahui identitasnya. (us/onk)