PBNU Harap As’ad Said Ali Jadi Kepala BIN
Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, angkat bicara mengenai tarik ulur pemilihan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
“Menurut saya tidak ada yang paling tepat jadi Kepala BIN selain Pak As’ad (Said Ali),” kata Kiai Said di Jakarta, Selasa 11 Nopember 2014. Saat ini, mantan wakil kepala BIN itu menjabat wakil ketua umum PBNU.
Kiai Said meminta Presiden Joko Widodo memilih sosok yang tepat dan profesional untuk mengisi pos Kepala BIN. “Ini bukan urusan main-main,” tambahnya.
Kang Said, demikian dia akrab disapa, menilai As’ad Said Ali sudah memenuhi seluruh kriteria untuk menjadi Kepala BIN. Sebelum akhirnya pensiun dan mengabdikan dirinya di NU, As’ad Said Ali memiliki pengalaman panjang di dunia intelijen, baik di dalam maupun luar negeri.
“Pak As’ad lama bertugas di Timur Tengah, pernah jadi salah satu direktur di BIN di era Presiden Abdurrahman Wahid, kemudian jadi Wakil Kepala BIN di era Bu Mega. Pak As’ad adalah wakil kepala di tiga Kepala BIN berbeda, yaitu di saat kepalanya Pak Hendropriyono, Pak Syamsir, dan Pak Sutanto,” urai Kang Said.
Kang Said seperti dilansir Okezone, menambahkan, ancaman paling besar bagi bangsa Indonesia ke depan adalah redikalisme agama yang dalam prakteknya saat ini memunculkan ancaman perpecahan di tengah masyarakat. Radikalisme itu sendiri menurut Kang Said merupakan adopsi dari sejumlah negara di Timur Tengah.
“Dan bicara terorisme, Pak As’ad-lah yang paling paham seluk beluknya. Bagaimana mengatasinya dan bagaimana mencegahnya, Pak As’ad paham itu,” tegas Kang Said.
Mengenai nada-nada sumbang yang mengaitkan As’ad Said Ali dengan pelanggaran HAM berat di Indonesia, Kang Said meminta seluruh pihak menjunjung tinggi azas praduga tak bersalah.
“Itu kan masih dugaan-dugaan, belum ada bukti nyatanya. Jangan sampai karena hanya dugaan nama baik orang tercemar,” pungkasnya.
Nama As’ad Said Ali muncul sebagai salah satu kandidat Kepala BIN, yang pemilihannya merupakan hak prerogatif presiden. Beberapa saat lalu As’ad Said Ali sudah pernah dipanggil ke Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo. (dhom/ahay)