Pemain Liga Santri Nusantara Dilarang Pakai Sarung
Surabaya – Meski peserta Liga Santri Nusantara (LSN) dari santri pesantren, namun aturan main mengacu pada turnamen sepakbola professional. Pelaksana melarang tim peserta menggunakan sarung saat bertanding.
Direktur Umum Yayasan Liga Santri, Mukafi Makki menjelaskan, seragam tim Liga Santri Nusantara sempat menjadi perdebatan di forum peserta liga, karena sebagian kultur dan ajaran pesantren yang mewajibkan pria menutup bagian tubuh sampai batas lutut.
Mukafi menegaskan, aturan main Liga Santri Nusantara diatur dalam regulasi yang resmi, dan melibatkan petugas pertandingan yang profesional, seperti wasit melibatkan asosiasi wasit profesional dan sebagainya.
“Kami mengutamakan pendidikan dan penjaringan potensi melalui kegiatan yang profesional,” kata Mukaffi, Jumat, 4 September 2015.
“Kick off” Liga Santri Nusantara akan dilakukan 6 September nanti di Stadion Singaperbangsa Karawang, Jawa Barat. Sedangkan untuk partai puncak, dijadwalkan berlangsung 10 November atau bertepatan pada Hari Pahlawan yang rencananya berlangsung di Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya atau Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Sebanyak 192 tim dari ratusan pesantren di 10 provinsi akan berlaga di liga yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan Pengurus Besar Nahdatul Ulama ini.
Penyelenggara menyediakan hadiah berupa uang pembinaan Rp 100 juta untuk juara pertama, juara kedua Rp 75 juta, dan juara ketiga Rp 50 juta.
“Melalui liga santri, kami mengajak pesantren mengenai dunia olahraga profesional, syukur mereka bisa memahami,” ujarnya. (jaz/onk)