Warga NU Harus Terdepan Lawan Dakwah Kelompok Islam Radikal

Direktur Said Aqil Siroj (SAS) Institute, M Imdadun Rahmat (santrinews.com/ist)
Bekasi – Direktur Said Aqil Siroj (SAS) Institute, M Imdadun Rahmat, meminta warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin agar senantiasa melestarikan tradisi Islam Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah di tengah kehidupan masyarakat.
Menurut dia, hal tersebut bertujuan untuk dakwah sebagai perlawanan dari segelintir umat Islam yang kini sedang terpapar paham radikalisme, yang bermuara pada aksi terorisme.
“Tujuannya juga agar mereka, saudara-saudara kita yang sedang terdoktrin pemahaman Islam yang radikal supaya cepat sadar. Karena ajaran mereka itu bertentangan dengan falsafah bangsa Indonesia,” ujarnya pada Silaturrahmi Ulama Kampung se-Bekasi Raya, di aula An-Nadwa Islamic School, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 26 Desember 2018.
Imdadun menegaskan, seluruh warga NU yang berjumlah sekitar 100 juta jiwa harus siap berada di garda terdepan dalam menghadapi dakwah kelompok Islam radikal.
“Jika mereka berdakwah melalui media sosial atau medsos, maka Nahdliyin juga harus melakukan perlawanan dakwah ajaran Islam yang benar juga melalui medsos,” jelasnya.
Tapi, lanjut Imdadun, manakala kelompok radikal berdakwah melalui mimbar keagamaan di masjid, maka warga NU juga wajib melawannya dengan berdakwah di masjid juga.
“Untuk mengawasi kegiatan kelompok radikal ini di lapangan, maka warga NU harus bergandengan tangan dengan seluruh aparat keamanan yang ada di negeri ini, baik Polri atau pun TNI,” pesan mantan Ketua Komnas HAM RI ini.
Acara yang bertema Revitalisasi Peran dan Fungsi Masjid sebagai Pusat Pertahanan dan Kemakmuran NKRI itu dihadiri sekitar ratusan ulama kampung se-Bekasi Raya.
Hadir pada kegiatan ini, tokoh muda NU Bekasi yakni Kiai Munawar Fuad dan Pimpinan an-Nadwa Islamic School KH Ahmad Sauki.
Tampak pula beberapa tokoh, kiai, dan ulama. Di antaranya Ketua Lembaga Takmir Masjid PBNU, KH Mansyur Syaerozi, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Barat, KH Hasan Nuri Hidayatullah, Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bekasi, KH Wawan Aunillah Kamil, dan Ketua PCNU Kabupaten Bekasi, KH Bagus Lukhito. (shir/nuo)