WNI Gabung ISIS, Gus Mis: Ini Momentum Bumikan Pancasila sebagai Antitesa Ideologi Negara Islam

Jakarta – Zuhairi Misrawi, intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) mengungkapkan adanya fakta beberapa warga Negara Indonesia (WNI) dalam gerakan ISIS termasuk dugaan kuat WNI yang ditangkap dan memisahkan diri dalam rombongan tour di Turki beberapa waktu lalu.

Gus Mis, demikian sapaan Zuhairi mengatakan fakta terlibatnya beberapa WNI dalam gerakan ISIS menjadi bukti bahwa jaringan ISIS sudah hidup dan berkembang di dalam negeri dan oleh karena itu tidak bisa dianggap sepele.

Seharusnya, kata dia, Jokowi-JK harus menjadikan ini sebagai momentum untuk membumikan Pancasila sebagai anti-tesa atas ideologi negara Islam.

“Pemerintahan Jokowi-JK harus menjadikan ini sebagai momentum untuk membumikan Pancasila sebagai anti-tesa atas ideologi negara Islam,” ujarnya di Jakarta, seperti dilansir Tribunnews, Jumat, 20 Maret 2015.

Dia memandang jaringan ISIS di negeri ini masih kecil dan bisa diatasi dengan cepat melalui deradikalisasi dan dialog intensif. Tapi jika dibiarkan, maka akan menjadi bom waktu.

Gus Mis sangat menyayangkan respons atas keterlibatan 16 WNI dalam ISIS terlihat lemah. Apalagi pemerintah menyatakan tidak bisa memulangkan 16 WNI tersebut. Padahal dari 16 WNI bisa digali informasi penting perihal jaringan ISIS di negeri ini.

Lebih lanjut ditegaskan, pemerintah dan aparat penegak hukum harus tegas dengan organisasi radikal ISIS dari Indonesia.

“Pemerintah harus mengambil tindakan tegas terhadap penyandang dana untuk memberikan efek jera terhadap siapapun yang terlibat dengan ISIS. Jika pemerintah pasif, maka ini akan menjdi preseden buruk bagi pencegahan terhadap diseminasi terorisme di negeri ini,” tegasnya. (us/onk)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network