WNI Gabung ISIS Ternyata Karena Tergiur Gaji Rp100 Juta
Jakarta – Data intelijen mencatat setidaknya 800 warga negara Indonesia (WNI) bergabung dengan kelompok militan ISIS.
Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Arief Dharmawan mengakui pemerintah selalu kecolongan dengan WNI yang bergabung ke ISIS. Kecolongan itu karena modus WNI bermacam-macam. Terlebih ada tawaran gaji yang mengiurkan untuk bisa bergabung.
Hal ini diketahui setelah BNPT berhasil mendapatkan informasi bahwa calon anggota ISIS akan dijanjikan gaji sebesar Rp52 juta bila bergabung sebagai individu. Kemudian bila membawa sekeluarga, maka gajinya bisa mencapai Rp100 juta.
“Ada berapa banyak yang pergi diam-diam, dan jumlahnya ratusan sebagian besar mereka ganti nama, paspor dibakar, biar masuk ke KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) laporkan paspor ilang supaya bisa lanjutkan perjalanan,” ujar Arief dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa, 1 Desember 2015.
Menurutnya, dengan bergabungnya WNI ke ISIS maka menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Sebab, perlahan-lahan kelompok radikal tersebut terus ingin melebarkan sayapnya guna melakukan teror ke negara-negara lain.
Oleh karena itu, Arief mengaku pemerintah terus berusaha agar tidak kecolongan dengan WNI yang bergabung ke ISIS. “Karena satu orang pun bsa jadi masalah besar. Beda dengan curi ayam. Makanya gak bisa pandang sebelah mata,” pungkasnya. (us/Okz)