Muktamar NU 2015

Zastrow al-Ngatawi Minta Basis Kaderisasi Pemuda NU Diperjelas

Surabaya – Banyaknya badan otonom (Banom) dan lembaga kepemudaan memang membuat NU lebih hidup dan mampu mengayomi generasi mudanya. Mereka tersebar di pelbagai kalangan, pelajar, mahasiswa, sarjana, hingga pemuda luar kampus dan sekolah.

Namun amat disayangkan, beberapa organisasi kepemudaan baik yang berafiliasi maupun Banom yang ada belum memiliki cakupan wilayah yang sesuai dengan haluan organisasian induknya.

Keprihatinan ini disampaikan Ketua PP Lesbumi NU, Zastrow al-Ngatawi. Menurut dia, NU harus semakin menfokuskan untuk menentukan wilayah garapan bagi pemuda NU.

“Ini demi membangun pemikiran kultur NU di wilayah pemuda dan remaja,” katanya, Sabtu, 26 Juli 2015. Sebab, sampai kini penentuan wilayah garap organisasi pemuda terkesan berjalan sendiri-sendiri dan tidak jarang pula saling berebut peran dalam menjalankan sistem kaderisasi.

“Misal IPNU-IPPNU fokus untuk menggarap remaja sebagai basis kadernya, begitu masuk perguruan tinggi tinggal dikirim ke PMII, untuk meneruskan kaderisasi awal yang sudah dilakukan,” kata Zastrow.

“Ansor juga fokus kepada pemuda luar kampus dan sekolah. Sedangkan ISNU bisa merambah para sarjana NU,” lanjutnya.

Menurut dia, stok generasi pemuda di NU sudah melimpah. Hanya saja selama ini belum pernah terjalin kesepakatan dan saling pengertian di antara organisasi tersebut. “Nah kalau kekurangan ini ditangani dengan baik, akan luar biasa generasi NU di masa mendatang,” tandas budayawan kelahiran Pati, 27 Agustus 1966 ini.

Sehingga pada momentum Muktamar Ke 33 NU di Jombang, 1-5 Agustus mendatang, ia berharap NU benar-benar memperhatikan wilayah kepemudaan ini. Agar terbangun sinergitas antar pemuda. “Pemuda kita yang berjalan sendiri-sendiri sekarang sudah banyak berperan dalam kancah demokrasi negeri ini, ada yang jadi politisi, pengusaha, LSM, media, dan sebagainya,” terangnya.

“Apalagi kalau dibangun sinergitas yang baik, pasti akan semakin kuat peran NU dalam membangun nusantara,” pungkasnya.

Muktamar Ke 33 NU akan berlangsung pada 1-5 Agustus mendatang. Sesuai jadwal akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo, dan penutupan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pembukaan dan sidang pleno ditempatkan di Alun alun Jombang. Sedangkan sidang komisi berlangsung di empat pondok pesantren, yakni Pesantren Tebuireng, Mambaul Ma’arif Denanyar, Bahrul Ulum Tambakberas, dan Darul Ulum Paterongan. (ubaid/onk)

Sumber: Muktamarnu.com

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network