Dialog FKUB Surabaya

Keluarga Basis Penting Bangun Toleransi

Dari kiri: Nur Mukarramah, Niluh Putu Kertiasih, dan Lilyana Phandeirot (santrinews.com/jazuli)

Surabaya – Guna membangun keteladanan dan toleransi antar umat beragama, maka Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya mengadakan kegiatan Dialog Wanita Lintas Agama untuk menggali berbagai potensi sehingga tumbuh kesadaran untuk bisa hidup dalam kerukunan meski ada perbedaan.

Bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya dan majelis agama di kota Surabaya, acara yang berlangsung di Pura Agung Jagat Karana, Sabtu, 24 Oktober 2015, berlangsung dalam suasana penuh keakraban.

Para Peserta dialog bertema “Aktualisasi Sumber Daya Wanita dalam Membangun Dialog Kultural yang berwawasan Kerukunan” ini terdiri dari unsur PCNU, PD Muhammadiyah, Gereja Kristen Indonesia (GKI) kota Surabaya, Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Persatuan Gereja Indonesia Setempat (PGIS), Keuskupan, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Majelis Buddhayana, dan Makin Boen-Bio.

Hadir dua perempuan sebagai narasumber, Dr Nur Mukarromah (perwakilan dari Islam) dan Niluh Putu Kertiasih (perwakilan dari Hindu).

Dua narasumber itu mengingatkan pentingnya untuk meningkatkan sumber daya wanita dalam membangun kerukunan, menanamkan pengertian akan nilai kehidupan bermasyarakat untuk mendukung kerukunan serta membangun dialog kultural yang berwawasan kerukunan.

Hadir selaku moderator dialog, Lilyana Phandeirot, Direktur Eksekutif Indop Institute Jawa Timur. Akhir dialog, dia menyimpulkan beberapa pokok pikiran dari materi yang disampaikan oleh narasumber terkait.

Salah satunya adalah bahwa wanita yang memegang peranan penting dalam keluarga harus mampu membangun sistem nilai yang baik dalam keluarga.

“Pran wanita sebagai pendidik anak harus mempunyai social capital untuk bisa menimbulkan interaksi untuk mencapai kerukunan dan toleransi,” kata Lilyana.

Dia lalu menyitir pernyataa seorang penyair “Bila kau letakkan seorang ibu sebagai pengajar, kau akan melihat suatu bangsa yang harum dan semerbak namanya.” (jaz/onk)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network