LSI: Masyarakat Harapkan Elite Politik Berubah Saat Ramadhan
Jakarta – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis data 51,5 persen masyarakat sudah tidak percaya dengan moralitas elite politik. Namun diharapkan banyak elite politik yang mengubah perilakunya saat bulan Ramadhan.
“Momentum puasa Ramadhan diharapkan bisa jadi momentum perbaikan perilaku elite,” kata peneliti LSI, Rully Akbar, di gedung LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Ahad, 7 Juli 2013, seperti dilansir Detik.com.
Rully menyampaikan hal ini berdasarkan survei ‘Moralitas Publik Para Elite di Titik Nadir’, survei tersebut menyatakan 36,5 persen publik yakin ada perubahan perilaku elite politik selama Ramadan.
“Sementara sebesar 40,2 persen menyatakan perilaku elit politik tidak akan berubah meski bulan Ramadhan,” ujar Rully membaca hasil surveinya.
Menurut Rully, jika elite politik tidak memanfaatkan momentum Ramadan untuk memperbaiki diri ke depannya, masyarakat akan semakin apatis terhadap demokrasi di Indonesia.
“Jika tidak ada perubahan, maka publik semakin apatis terhadap elite karena hipokrasi kolektif semakin mencolok dilihat,” tutup Rully.
Riset moralitas publik dilakukan pada tanggal 3-5 Juli 2013 dengan 1.200 responden dari 33 provinsi. Metode yang digunakan adalah quick poll dilengkapi dengan penelitian kualitatif, FGD, serta in depth interview.
Survei dengan margin of error 2,9 persen itu menyatakan 51,5 persen masyarakat tidak percaya komitmen elit politik. Hanya 37,5 persen publik yang menyatakan masih percaya dengan komitmen moralitas publik para elit politik. (ahay/saif).