Pilpres 2019

Tentukan Sikap Politik di Pilpres, Yenny Wahid Nunggu Hasil Istikharah 9 Kiai

Putri kedua mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid (santrinews.com/bbc)

Jakarta – Meski hingga sekarang belum menentukan sikap politiknya di Pilpres 2019, putri mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid memastikan tak akan netral.

“Saya sudah menyatakan bahwa saya akan berikhtiar,” ujarnya di Hotel Sari Pan Pasifik Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin 24 September 2019.

“Saya punya pilihan karena ini adalah bagian dari ikhtiar saya, dari upaya menyalurkan aspirasi politik banyak sekali kader Gus Dur selama ini.”

Yenny mengatakan telah menimbang pasangan calon mana yang sesuai dengan keinginannya, hanya tinggal menunggu proses baik secara rasional dan spiritual.

“Secara rasional kita mengkaji dan membaca visi dan misi yang dibawa para capres itu yang kita olah. Kemudian secara spiritual kita menunggu istikharah dari 9 kiai dan ulama,” tegasnya.

“Inilah yang kami umumkan di dua hari ke depan,” sambungnya. Ini berarti Yenny akan mengumumkan sikap politiknya pada Rabu 26 September 2018.

Yenny menolak disebut mendasari keputusan politiknya pada tokoh lain, misalnya pada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

“Saya tidak mendasari sikap politik saya dari orang per orang, atau sikap pribadi saya dengan orang lain. Tetapi pilihan ini atas dasar kepentingan bangsa yang memaknai, yang bisa diraih dari salah satu paslon,” ujarnya.

Yenny mengatakan bahwa sikap politiknya nanti adalah pilihan pribadi, bukan representasi organisasi Gusdurian atau Nahdlatul Ulama.

Menurut Yenny, Gusdurian sebagai sebuah jaringan memang tidak berpolitik Gusdurian, namun dia tak mempersoalkan individu anggota Gusdurian yang ingin berpolitik.

Mereka yang berpolitik, disebut Yenny akan mengikuti sikap politiknya. Lebih lanjut Yenny mengklaim Gusdurian memiliki banyak bendera organisasi, diantaranya Gatar (Gerakan Nusantara) yang dulu didirikan Gus Dur, Jaringan Perempuan Nusantara, dan Forum Silaturahmi Santri Nusantara.

“Jadi memang yang bersama kami selama ini bergabung dengan kami kader Gus Dur ini besar, jaringan Gus Dur ini besar sekali,” ujarnya.

Yenny pun sudah mempertimbangkan untuk keluar dari Wahid Institute saat dirinya memutuskan sikap politiknya lusa nanti.

“Jadi saya ketika otomatis sudah memutuskan untuk aktif dalam politik, saya akan keluar dari Wahid Foundation, saya akan mundur tentu, itu sudah pasti itu aturan main dari yayasan kami,” tandasnya. (us/cnn)

Terkait

Politik Lainnya

SantriNews Network