STAI Al Fithrah Wisuda 50 Mahasiswa

Suasana Prosesi Wisuda Strata Satu Mahasiswa STAI Al Fithrah Surabaya (santrinews.com/ist)
Surabaya – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Fithrah Surabaya mewisuda sebanyak 50 mahasiswa strata satu. Opah Muafah dari Jurusan Ushuluddin berhasil menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 3.55.
Prosesi wisuda VI dengan tema “Mendalamkan Spritualitas Meluaskan Intelektualitas” itu berlangsung di Auditorium STAI Al Fithrah di kampus barunya di Jalan Kedinding Lor 30 Surabaya, Ahad, 11 Maret 2018.
Baca: Bupati Wisuda 2.137 Santri di Masjid Agung
Dalam sambutannya, Ketua STAI Al Fithrah Jusuf Sjamsudin berpesan agar para wisudawan dapat terus mengembangkan kemampuan mereka dan membanggakan para guru, terlebih pendiri STAI Al Fithrah.
STAI Al Fithrah adalah salah satu unit dari beberapa unit pendidikan yang didirikan langsung oleh KH Ahmad Asrori al-Ishaqy, Mursyid Tarekat Qadiriyah wan Naqsabandiyah.
Baca Juga: IAIN Sunan Ampel Resmi Beralih Status Jadi UIN
Di hadapan para akademisi, perwakilan Kemenag Pusat, Kopertais VI Surabaya, habaib, para kiai, dan orang tua, Jusuf mengatakan bahwa wisuda ini menjadi tonggak bagi civitas akademika STAI Al Fithrah untuk terus berkhidmah bagi agama, bangsa, dan negara.
Baca Juga: Pesantren, Sungai, dan Jihad Damai Santri
Dalam kesempatan itu juga diisi orasi ilmiah oleh Prof Dr Damanhuri, MA. Damanhuri menjelaskan tentang takhrij hadis terhadap beberapa hadis mengenai etika dianjurkannya mematikan lampu baik dari sisi penyampai hadis, teks hadis, hingga konteks hadis pada masa lalu dan masa sekarang.
Dalam orasi berjudul “Hadis Mematikan Lampu, Kritik atas Kritik Albani” itu, Damanhuri menegaskan bahwa Albani tidak konsisten dengan kritiknya atas hadis-hadis para perawi hadis yang datang lebih dulu. (*)