Mulai Maret, Khofifah Cairkan Bosda Madin dan Gratiskan SPP

Khofifah Indar Parawansa di Pondok Pesantren An Nur III Bululawang Kabupaten Malang, Ahad, 4 Maret 2018 (santrinews.com/istimewa)

Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan anggaran untuk biaya operasional sekolah daerah (Bosda) khusus madrasah diniyah (Madin) akan dicairkan pada awal Maret 2019 mendatang.

“Bosda Madin tahun ini sudah ada. Dan nilainya bahkan lebih besar dari tahun lalu,” kata Khofifah usai menggelar rapat koordinasi dengan empat bupati se Madura di kantor Badan Perwakilan Wilayah (Baperwil) Madura, di Pamekasan, Selasa, 19 Februari 2019.

Baca juga: Jalankan Amanah Gus Dur, Khofifah Komitmen Berdayakan Pesantren

Khofifah merasa perlu menyampaikan itu kepada empat bupati di Madura untuk memberikan kepastian agar masyarakat tak lagi bertanya-tanya.

Bosda Madin akan diserahkan secara serentak ke beberapa madrasah pada awal Maret mendatang. Penyerahan itu dilakukan bersama empat bupati di daerah masing-masing di Madura. “Maret nanti kita, saya dan para bupati secara simbolis akan serahkan ke madrasah di Madura,” tegas Khofifah.

Baca juga: Khafifah Janjikan Rp 800 Juta untuk Asrama Pesantren

Menurut Khofifah, pembagian anggaran Bosda Madin harus melibatkan beberapa bupati demi membangun sinergitas antara pejabat di tingkat kabupaten dan kota, bersama dengan Pemprov Jawa Timur.

Selain Bosda Madin, Pemprov Jawa Timur juga akan memulai untuk menggratiskan biaya pendidikan dari sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) untuk tingkat SMA, MA dan SMK, baik negeri maupun swasta.

Biaya SPP di sekolah akan ditanggung pemerintah sesuai dengan besaran yang akan disepakati bersama antara Pemprov Jawa Timur dengan para bupati. “Tiap sekolah SPP-nya tidak sama. Berapa kemampuan yang akan diberikan kepada siswa, nanti akan kami atur,” tegasnya.

“Bagi sekolah kalau ada yang tidak membutuhkan, kami dorong sekolah punya sister school. Sehingga bisa disalurkan ke sekolah di kepulauan yang menjadi kesepakatan mereka untuk dijadikan sister school mereka,” Khofifah menambahkan.

Baca juga: Khofifah: Jokowi Beri Program Khusus bagi Pesantren

Begitu juga untuk beasiswa S2. Khofifah menegaskan saat ini sedang dilakukan pendataan kuota di perguruan tinggi di Jawa Timur guna menyediakan fasilitas pendidikan beasiswa S2 bagi guru madin.

Pada tahun ajaran baru 2019 mendatang, lanjut Khofifah, Pemprov Jawa Timur juga akan membantu seragam siswa. Meskipun ada siswa yang tidak menghendakinya, bantuan seragam tetap akan diberikan kepada mereka sebagai haknya. Siswa tersebut bisa dengan sukarela memberikan seragam yang tidak dipakai tersebut kepada siswa sekolah lain.

Semua program itu, kata Khofifah, dalam rangka memenuhi janji-janji program saat kampanye dulu. Oleh sebab itu, selama 33 hari ke depan, program prioritas di bidang pendidikan akan segera terwujud.

Dalam rapat itu dengan membawa jajaran OPD Pemprov Jatim yang menurunkan program di Madura, Khofifah menjaring rekomendasi para bupati di Madura dengan tujuan perumusan RPJMD.

“Hari ini saya dan Mas Emil bagi tugas, saya hadir dalam rakor dengan para bupati se Madura bersama para OPD yang menurunkan program di Madura. Sedang Mas Emil rapat bersama bupati se Baperwil Bojonegoro,” kata Khofifah. (rus/onk)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network