Cak Imin: Peserta Musabaqoh Kitab Kuning Bisa Jadi Penerus Kiai NU

Ketua Umum DPP PKB H Muhaimin Iskandar usai acara final Musabaqoh Kitab Kuning di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa, 12 April 2016 (santrinews.com/kompas)
Jakarta – Musabaqoh Kitab Kuning (MKK) yang digelar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah ditutup. Acara yang diikuti oleh 1.500 santri dari seluruh pesantren di Indonesia ini mendapatkan 12 finalis terbaik.
Ketua Umum PKB H Muhaimin Iskandar berharap agar seluruh peserta bisa mengikuti jejak para ulama Nahdlatul Ulama (NU). Hal itu dengan mengaplikasikan ilmu-ilmu yang dijabarkan Kitab Kuning dalam kehidupan masyarakat.
“Semoga finalis dan semua peserta dari awal bisa terus mengkaji Kitab Kuning dan bisa menjadi kiai-kiai NU, penerus ulama NU,” kata Muhaimin Iskandar, di Jakarta, Rabu, 13 April 2016.
Pria yang akrab disapa Cak Imin ini juga berharap, acara baca Kitab Kuning dapat berjalan setiap tahun. Sebab, kata dia, mengkaji Kitab Kuning sama dengan menyebarkan Islam Nusantara yakni Islam yang berkebangsaan.
“Dengan adanya perlombaan pembacaan Kitab Kuning ini, Alhamdulillah seluruh pesantren se-Indonesia kita sowan,” ujar dia.
Penanggung jawab acara MKK Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, kegiatan seperti baca Kitab Kuning ini akan terus digelar. Tujuannya agar para santri di pesantren dapat terpacu dalam belajar membaca dan memahami Kitab Kuning.
“Kebetulan momen Hari Santri Nasional sudah ada Kepresnya tanggal 22 Oktober dan itu jadi momen yang tepat jadi penyelenggaraan MKK agar santri lebih semangat belajar soal kitab ini. Agar mereka tak salah mengerti konsep-konsep yang pakai bahasa Arab ini,” kata Cucun.
Sekretaris Fraksi PKB di DPR ini berharap para santri ke depannya juga dapat memiliki pemikiran yang lebih luas mengenai kemanusiaan dan ke-Indonesiaan.
“Santri akan punya pemikiran moderat, tasamuh dan tawazun melihat konsep agama tidak sempit,” kata Cucun. (us/red)