Begini Cara PMII ITS Berkhidmat kepada NU

Suasana pendaftaran Kartu Anggota NU (Kartanu) di gedung MWCNU Sukolilo, Surabaya (santrinews.com/hanan)
Surabaya – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memfasilitasi pendaftaran Kartu Tanda Anggota NU (Kartanu) bagi dosen, karyawan serta mahasiswa NU yang ada di ITS, PENS ataupun PPNS.
Kegiatan ini berlangsung di gedung MWCNU Sukolilo, Surabaya, Ahad 12 Februari 2017. Bukan hanya dari kalangan dosen, karyawan serta mahasiswa ITS, PENS dan PPNS, melainkan warga sekitar tiga kampus tersebut juga turut hadir untuk melakukan pendaftaran Kartanu. Bahkan mahasiswa luar ITS juga ikut serta dalam kegiatan ini, seperti dari Uinsa, Unsuri, Unesa, dan Unair.
Ketua PMII ITS, Zidni Nafi’ Akbar mengatakan, kegiatan ini salah satunya untuk mendata mahasiswa maupun dosen NU di ITS, PENS ataupun PPNS. “Banyak sekali mahasiswa dan dosen NU yang di kampus ITS, PENS dan PPNS, namun belum bisa terdata,” ujarnya.
Banyaknya peserta dari luar area ITS dikarenakan informasi mengenai kegiatan ini menyebar di sosial media dengan cepat. Hal itu senada dengan apa yang diutarakan Ahmad, salah satu pendaftar Kartanu dari luar area ITS. Ia mengatakan, mengetahui adanya kegiatan ini dari sosial media. “Saya tahu info ini dari sosial media,” ujarnya.
Selain itu, tujuan lain adalah untuk memfasilitasi warga NU yang belum memiliki Kartanu. “Sebenarnya kegiatan ini difokuskan kepada mahasiswa dan dosen yang ada di sekitar ITS. Namun bila ada warga atau anggota PMII selain PMII Sepuluh Nopember dipersilakan untuk ikut,” imbuhnya.
Kegiatan ini berawal dari kerja sama antara PMII ITS dengan PCNU Surabaya. “Berhubung PMII ITS bisa bekerja sama dengan PCNU Surabaya untuk mengadakan Kartanu, maka diselenggarakan kegiatan ini,” jelas mahasiswa asal Kediri ini.
Salah satu dosen yang hadir dalam kegiatan ini adalah Ardy Maulidy Navastara ST MT. Ia mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan semacam ini. Tak hanya itu saja, ia mengharapkan agar seluruh MWC, khususnya yang ada di seluruh Surabaya untuk menjadi agenda rutin.
“Saya pikir ini seharusnya menjadi agenda rutin bagi para MWC yang ada di seluruh Surabaya untuk disosialisasikan kepada masyarakat yang ada di Surabaya,” ungkapnya.
Selain itu, menurutnya perlu adanya sosialisasi. Hal itu dikarenakan masih banyak mahasiswa dan dosen ITS yang belum mengetahui Kartanu. “Kalau bisa disediakan posko yang selalu siap melayani warga nahdliyyin yang ingin mendaftar Kartanu,” pungkasnya. (hanan/ubaid)