Jam’iyah Ahad Pon, Berkirim Doa di Pesarean Sesepuh Tambakberas

Siswi MAU WH Tambakberas bersama Gus Fad di makam Mbah Hamid. (santrinews.com/pan)
Jombang – Siapa yang tidak kenal Jombang? Kota kecil namun mampu melahirkan ulama dan tokoh nasional yang disegani. Dari kota ini lahir ulama sekelas KH Hasyim As’yari, KH Abdul Wahab Hasbullah, serta KH Bisri Syansuri. Ribuan santri dari sejumlah pesantren juga ada di sini. Karenanya sangat tepat kalau kemudian Jombang diberi julukan sebagai kota santri.
Namun ada sosok KH Usman atau Mbah Usman yang luput dari perhatian banyak kalangan. Padahal menantu dari Mbah Abdussalam ini dikenal sebagai pembuka kawasan atau babat alas untuk daerah Tambakberas yang kini berdiri Pondok Pesantren Bahrul Ulum (PPBU) Jombang dengan tokoh sentralnya saat itu, KH Abdul Wahab Hasbullah.
Untuk mengenang sosok dan kiprah serta berkirim doa kepada Mbah Usman, di pesareannya yang berada di kawasan PPBU ada kegiatan Ahad Pon, “Sebenarnya tidak ada sejarah khusus tentang Ahad Pon ini, hanya kebetulan saat Ahad Legi ada jam’iyah di suatu tempat, sehingga kegiatan ngaji dialihkan ke Ahad Pon” kata Drs KH Fadhlullah Abdul Malik kepada siswi Madrasah Aliyah Unggulan Wahab Hasbulloh (MAU WH), Ahad, 17 Januari 2016,
“Kegiatan Ahad Pon dimulai usai Shalat Shubuh berupa khataman al-Quran bin nadhor yang dilakukan beberapa santri. Kegiatan kemudian dilanjutkan para hafidz yang melakukan khataman bil ghaib hingga pukul dua belas siang,” tandas Gus Fad, sapaan akrabnya. Kegiatan kemudian ditutup ceramah agama yang disampaikan sejumlah penerus PPBU.
“Tujuan diadakannya pengajian rutin setiap Ahad Pon selain sebagai sarana tawasul bersama, juga salah satu cara mengenalkan sosok Mbah Ustman sebagai ayah, kakek, dan buyut para ulama pejuang dan tokoh-tokoh terkenal di Nusantara,” terangnya.
Kendati kegiatan dilaksanakan di maqbarah mbah Ustman, rangkaian doa juga disampaikan kepada seluruh kiai, ulama, masyayikh pesantren, serta kaum muslimin secara umum.
Selain jam’iyah Ahad Pon yang dilaksanakan di makam mbah Ustman, kegiatan serupa juga dilaksanakan di makam KH Abdul Wahab Hasbullah. Tetapi, waktunya adalah Jum’at Wage dan tempatnya di pesarean setempat. (Fi’li Ilmiah)