Mahasiswa Desak Transparansi Keuangan STKIP Bangkalan
Mahasiswa STKIP PGRI Bangkalan saat aksi di halaman kampusnya (santrinews.com/hambali)
Bangkalan – Aliansi Mahasiswa Antar Jurusan (Aman) STKIP PGRI Bangkalan menggelar aksi demo di kampusnya. Mereka meminta pihak pimpinan kampus untuk transparan dalam pendaftaran panitia program pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB) tahun 2014 – 2015 serta biaya wisuda yang mahal.
“Kami minta pihak kampus untuk transparansi, karena sudah diatur dalam UU ketebukaan publik nomor 14 tahun 2008,” teriak korlap aksi, Baijuri Alwi, Kamis, 1 Okteber 2015.
Selain itu, ia mempertanyakan kepada pimpinan STKIP tentang biaya registrasi ulang setiap tahun yang selalu naik. Namun, pembenahan kampus hanya berjalan di tempat. “Mengingat setiap tahun mahasiswa baru di STKIP Bangkalan semakin sedikit,” tegasnya.
Lebih lanjut dijelaskan Baijuri, pihaknya juga mendesak pihak pimpinan kampus tentang kebijakan badan keungan kampus (BAK) merubah dari manual ke elektronik.
“Sudah berapa kali mahasiswa melakukan audensi, tapi semua disimpan, bahkan berkas hasil audensi raib. Selain itu kami minta pelayanan badan administrasi keuangan tidak layak, untuk diganti elektronek,” pintanya.
Para pendemo juga minta pihak pinpinan kampus untuk menandatangani fakta intekritas kebijakan, namun pihak pimpinan kampus tidak menemui mahasiswa. Karena kesal, sebelum membubarkan diri mereka membakar poster-poster yang dibawanya. Baijuri mengancam akan demo lagi secara besar besaran.
Ketua STKIP PGRI Bangkalan, Sunarjo, membantah tudingan para mahasiswa. Pihaknya sudah menerapkan sistem elektronik untuk BAK. Soal hasil audensi sudah disampaikan.
“Soal laporan pengelola keuangan prosedurnya sudah dilaporkan pada yayasan. Sebab, pertanggungjawaban kami pada mereka, bukan pada mahasiswa. Tapi, panitia sudah beri tahu pada mahasiswa,” tandasnya. (mam/jaz)