Hari Santri 2016

NU Jateng: Di Tangan Santri Nasionalisme dan Agama Paralel

Semarang – Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Abu Hafshin mengatakan, saatnya kaum santri tampil menyampaikan konsep nasionalisme kepada masyarakat.

Menurut Kiai Hafshin, keputusan Presiden nomor 22 tahun 2015 tentang Hari Santri menjadi titik balik yang harus menjadi refleksi bersama bagi kaum santri di Indonesia.

“Dengan terbitnya kepres ini, santri harus berani tampil ke depan bicara soal nasionalisme,” ujarnya saat menjadi pembicara seminar kebangsaan di hotel Muria Semarang, Ahad, 16 Oktober 2016.

Seminar bertajuk “Aktualisasi Peran Santri dalam Membangun Wawasan Kebangsaan” ini digelar PWNU Jateng dengan menghadirkan narasumber Wakil Sekretaris PBNU KH Abdul Mun’im Dz.

“Nasionalisme dan agama yang oleh sebagian orang kontradiktif justru di NU bisa paralel. Harus dimunculkan. Santri NU bisa mengonsep nasionalisme berjalan beriringan,” paparnya dihadapan rois dan ketua PCNU se-Jawa Tengah.

Dahulu para kiai dan santri berperang melawan penjajah. Dalam seminar ini akan membicarakan aktualisasi peran santri pada masa saat ini. (zulfa/jaz)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network