Dedi Mulyadi: Demokrasi Rusak Bila Agama Dijadikan Komoditas Politik

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjadi pembicara di Kongres Nasional Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan, oleh Komnas HAM, di Jakarta, Kamis, 16 Maret 2017 (santrinews.com/tempo)

Purwakarta – Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyebut penggunaan agama sebagai komoditas Politik dapat merusak perkembangan demokrasi yang sejuk.

Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk mengentikan penggunaan agama sebagai komoditas politik.

Ajakan tersebut disampaikan ketika menjadi pembicara di Kongres Nasional Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan, yang diselenggarakan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, di Jakarta, Kamis, 16 Maret 2017.

“Kalau isu agama terus-menerus dipakai sebagai komoditas politik, ini sangat berbahaya bagi perkembangan iklim demokrasi yang sejuk,” katanya.

Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi menyatakan bahwa demokrasi yang sejuk hanya dapat diciptakakan dengan merawat kebhinekaan dan toleransi oleh semua kelompok di Indonesia.

Perbedaan menurut Dedi merupakan rahmat yang harus dinikmati. “Perbedaan itu adalah rahmat yang harus dinikmati semua komponen bangsa,” ujarnya. (ubaid)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network