Forum Ulama Berikhtiar Beri Solusi Bangsa
Surabaya – Para ulama Jawa Timur berikhtiar untuk terlibat aktif dalam memberikan solusi bagi permasalahan multidimensional yang melanda Indonesia dalam deklarasi yang diikuti 379 ulama dari seluruh Indonesia.
Deklarasi dikemas dalam acara ‘Mudzakarah Ulama 2014: Nasihat Ulama untuk Umat Islam’ di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Sabtu, 8 Maret 2014.
Salah satu penggagas Mudzakarah Ulama 2014, Kiai Abdul Qayyum mengatakan, keterlibatan ulama untuk memberikan solusi dari permasalahan bangsa dituangkan dalam bentuk Forum Ulama. Melalui forum ini, para ulama akan turun ke bawah memberi nasehat kepada santri, warga sekitar, serta masyarakat Indonesia pada umumnya.
“Satu-satunya solusi adalah kembali taat kepada Allah SWT. Hal ini akan kami nasehatkan kepada masyarakat, yang mana dasarnya dari Al Quran, Hadist, serta kitab-kitab Tarikh,” kata Qayyum.
Terkait Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, Qayyum mengimbau masyarakat untuk memilih pemimpin yang benar.
Pengasuh Majelis Taklim Pondok Bambu Al Islam Malang ini menjelaskan, dalam Islam ada konsep dosa investasi. Jika warga memilih pemimpin, kemudian pemimpin yang dipilihnya korupsi, maka si pemilih ikut menanggung dosa korupsi tersebut.
“Demikian sebaliknya. Karena itu harus memilih pemimpin yang benar akhlaknya,” sambungnya seperti dilansir Tribunnews, Sabtu, 8 Maret 2014.
Kiai Abdul Karim dari Jember menambahkan, menjelang Pileg dan Pilpres, ulama hanya digunakan sebagai simbol untuk menjaring suara. Gambar seorang ulama besar terpampang bersama gambar seorang Calon Legislatif (Caleg) pada poster. Tidak sedikit ulama yang meninggalkan pesantrennya untuk terjun ke dunia politik hingga akhirnya terjebak dalam hal keduniawian yang fana.
“Forum Mudzakarah Ulama ini juga untuk menyatukan visi para ulama untuk tetap berpegang teguh kepada idealitas Islam sebagai tatanan yang sempurna sehingga tidak terjerumus politik praktis,” tandasnya. (jaz/ahay)