Kontroversi Situs Radikal

Gus Sholah: Situs Non-Islam yang Radikal Juga Harus Diblokir

KH Salahuddin Wahid (santrinews.com/dok)

Jombang – Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid menegaskan bahwa situs yang diblokir seharusnya bukan hanya situs Islam, namun situs non Islam yang juga mengajarkan radikalisme.

“Situs yang tidak boleh misal situs yang menyerang kelompok Islam lain. Ini kita benar. Mengkafirkan orang lain juga tidak boleh. Islam mengajarkan dakwah dengan cara yang baik. Di pesantren saya, saya mengajarkan bahwa dengan agama lain tidak boleh bermusuhan,” ujarnya.

Kiai yang akrab disapa Gus Sholah ini termasuk diantara salah satu Tim Panel yang dibentuk Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk menangani beberapa situs yang bermuatan paham radikal.

Tim Panel terdiri dari sejumlah tokoh agama dan ahli, diantaranya Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Dewan Pers Bagir Manan dan Romo Benny Susetya.

Sejauh ini, Gus Sholah mengaku masih belum mengerti tugasnya sebagai Tim Panel. Dia mengaku telah dihubungi oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara untuk ikut serta berpartisipasi dalam Tim Panel. “Pak Menteri menelpon saya dan menanyakan apakah bersedia. Saya bilang bersedia kalau untuk kebaikan dan bermanfaat,” ujarnya.

Beberapa waktu lalu Kemenkominfo telah memblokir 22 situs yang disinyalir berbau radikal telah diblokir. Pemblokiran itu berdasarkan rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).

Rudiantara menjelaskan, Tim Panel direncanakan akan mengadakan rapat pertama pada Senin 6 April 2015. Dalam rapat tersebut akan membahas sejumlah protes dan keberatan masyarakat terkait dengan beberapa situs radikal yang iblokir. (us/onk)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network