Gus Sholah Wafat
Gus Sholah, Kiai yang Unik
Gus Sholah —panggilan akrab Ir KH Sholahuddin Wahid— adalah kiai yang unik. Ia mungkin satu-satunya kiai sepuh di lingkungan NU dan pengasuh pesantren besar di Indonesia yang bukan lulusan pesantren dan madrasah.
Pun tak seperti anak-anak kiai besar lain yang melanjutkan pendidikannya ke Timur Tengah, Gus Sholah menuntaskan seluruh jenjang studinya di Indonesia.
Ia menyelesaikan SD, SMP, dan SMA-nya di Menteng Jakarta. Walaupun ayahandanya, KH A Wahid Hasyim, mendirikan IAIN, Gus Sholah lebih memilih masuk ITB dalam bidang arsitektur.
Dengan latar itu, wajar jika beliau lama malang melintang di Jakarta sebagai seorang pengusaha. Pernah juga menjadi seorang politisi.
Lama tenggelam dalam aktivitas bisnis dan politik di Jakarta rupanya tak menguras habis darah kekiaian yang mengalir di tubuhnya. Di ujung usianya, beliau balik ke kampung; mengelola pesantren tinggalan kakek dan ayahnya— Pesantren Tebuireng Jombang.
Akhirnya, di bawah tangan dingin Gus Sholah, Pesantren Tebuireng bergerak maju. Ia memenej pesantren ini secara modern. Sejumlah lembaga pendidikan baru didirikan. Ma’had Aly dalam bidang Hadits dan Ulumul Hadits dibangun. IKAHA pun telah berubah menjadi Universitas Hasyim Asy’ari Jombang.
Kita berharap Gus Sholah berumur panjang agar bisa merealisasikan visi dan misi perjuangannya. Namun, Allah Swt berkehendak lain. Pada Ahad, 2 Pebruari 2020, Allah memanggilnya pulang. Inna lillah wa inna ilaihi rajiun.
Senin, 3 Pebruari 2020.