Habib Rizieq Tuntut Kapolda Jabar Dicopot, PBNU: Apa-apa Nuntut, Tidak Boleh Itu

Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (santrinews.com/ist)

Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menanggapi rencana tindakan Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab yang meminta, agar Kapolda Jawa Barat, Inspektur Jenderal Anton Charliyan dicopot dari jabatannya, dengan cara menggelar aksi demo besar.

Kiai Said mengatakan, pencopotan seorang kepala polisi daerah, seharusnya melalui prosedur yang tepat, dan tidak asal tuntut, lalu dicopot begitu saja.

“Yang benar saja. Mengganti Kapolda harus ada mekanismenya dong,” kata Kiai Said, dalam acara HUT PKPI di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Ahad 15 Januari 2017.

Ia mengungkapkan, masyarakat tidak bisa meminta seorang pejabat dicopot begitu saja. Menurutnya, hanya atasan yang bersangkutan yang bisa mencopot. “Kita serahkan saja kepada penegak hukum. Tidak boleh itu. Apa-apa nyopot, apa-apa nuntut,” tuturnya.

Seperti diketahui, Habib Rizieq mendesak, agar Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mencopot Anton Charliyan, karena dituduh tidak netral. Anton, yang juga mantan Kadiv Humas Polri (2015) dan Kapolda Sulsel (2016), ini memang pembina organisasi masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI).

Organisasi tersebut bentrok dengan FPI di sejumlah wilayah di Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Bentrok terjadi usai Habib Rizieq menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Barat. (shir/viva)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network