Muktamar NU

Ini Hasil Pertemuan Tertutup Para Kiai Sepuh

Logo Muktamar NU 2015 (Santrinews.com/dok)

Jombang – Muktamar ke- 33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang tidak berjalan sesuai jadwal yang direncanakan karena berbagai kendala. Salah satu yang banyak menyita waktu adalah pembahasan tata tertib pemilihan pada Bab VII pasal 19 yang mengatur mekanisme pemilihan Dewan Syuro melalui ahlul halli wal aqdi (AHWA) atau musyawarah mufakat.

Para peserta Muktamar yang mayoritas menolak sistem Ahwa, tidak terima ketika ada pemaksaan dari PBNU. Akibatnya, kericuhan tidak terhindarkan sehingga pembahasan tata tertib yang sejatinya selesai tanggal 1 Agustus molor hingga 3 Agustus 2015.

Menyikapi hal tersebut, para Kiai sepuh melakukan pertemuan tertutup pada Senin, 3 Agustus 2015 di Pendopo Jombang untuk mencari solusi terbaik agar Muktamar bisa selesai tepat waktu.

Wakil Ketua PBNU, Slamet Efendi menjelaskan bahwa hasil pertemuan itu menyepakati sidang-sidang berjalan secara simultan agar bisa selesai sesuai jadwal awal.

“Hasilnya pertama, sidang-sidang mesti berjalan secara simultan, yang bagian organisasi membahas tatib dan AD/ART, sementara yang membahas Batsul Masail (fiqiyah) jalan, begitu juga yang berkaitan dengan rekomendasi dan program, sehingga dengan waktu yang mepet ini bisa disepakati,” kata Rais PBNU KH Masdar Farid Mas’udi.

Sedangkan terkait Ahwa ia menjelaskan tidak akan memaksakannya namun akan ditawarkan kepada muktamirin.

“Dibahas dan akan ditawarkan kepada muktamirin bisa di pleno, tapi disepakati atau direkomendasi dulu di tingkat komisi yang diikuti para syuriyah. Karena sebenarnya, pengambil keputusan tertinggi di NU itu syuriyah. Dan juru bicara harus ditunjuk oleh syuriyah. AHWA akan dimatangkan disitu, tapi nanti akan dibawa ke pleno,” ujarnya.

Pertemuan tertutup tersebut di ikuti oleh sekitar 50 orang yang terdiri dari 34 Rais wilayah, Rais Syuriah dari PBNU serta beberapa Kiai sepuh (ubaid/jaz)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network