Kemenag Dukung 1 Muharram Jadi Hari Santri Nasional
Wonosobo – Direktur Pendidikan Madrasah Kementerian Agama, Nur Kholis Setiawan menyambut gembira jika pemerintahan mendatang menetapkan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional. Menurutnya, hal itu sebagai perwujudan adanya pengakuan peningkatan kualitas lembaga pendidikan Ialam.
Demikian disampaikan Nur Kholis Setiawan di sela mendampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meresmikan Madrasah Aliyah Satu Atap Al Hikam di Tempelsari, Wonosobo, Jawa Tengah, Senin, 22 September 2014.
Menurut Nur Kholis, seperti dilansir Antara, justru dengan ditetapkannya 1 Muharam sebagai hari santri nasional merupakan ungkapan pengakuan akan eksistensi madrasah, pondok pesantren dan sejumlah lembaga pendidikan Islam yang akan mendorong para santrinya untuk meningkatkan kualitasnya.
Sebelumnya Rapat Kerja Nasional (rakernas) PDI Perjuangan ke IV merekomendasikan dukungan kepada presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menetapkan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional.
“Mendukung rencana presiden terpilih menetapkan tanggal 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional,” kata Ketua Bidang Politik DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani saat membacakan hasil Rakernas IV PDI Perjuangan di Marina Convention Center Semarang, Sabtu malam, 20 September 2014.
Sebelumnya Widodo (Jokowi), dalam kampanyenya, berjanji memperjuangkan pencanangan Hari Santri Nasional yang rencananya akan diperingati setiap 1 Muharram.
Hal tersebut disampaikannya secara langsung saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren (ponpes) Babussalam di Banjarejo, Pagelaran, Malang, Jawa Timur.
Pencanangan Hari Santri Nasional itu merupakan permintaan dari Ponpes Babussalam yang disampaikan oleh pimpinan pondok pesantren KH Thoriq Darwis.
Menurut dia, kondisi santri di Indonesia saat ini harus diperjuangkan mengingat ponpes memegang peranan penting dalam pelaksanaan revolusi mental di Indonesia. (jaz/onk)