Kiai Hasyim: Kurikulum Pesantren Tak Ajarkan Radikalisme

KH A Hasyim Muzadi (santrinews.com/tribunnews)

Jakarta – Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH A Hasyim Muzadi, membantah pondok pesantren di Indonesia menjadi tempat penyebaran paham radikalisme. Menurutnya paham-paham garis keras berasal dari luar negeri yang masuk tanpa adanya filterisasi dari pemerintah.

“Pesantren-pesantren umumnya mempunyai kurikulum dan tata kehidupan yang jauh dari radikalisme. Namun, ada beberapa pesantren yang disusupi radikalisme. Tetapi, tidak pada aslinya dasar pemikiran yang ada di pesantren,” kata Kiai Hasyim, di Jakarta, Rabu, 3 Desember 2014.

Menurut dia, agama bukan menjadi faktor dominan penyebaran paham radikalisme itu, melainkan ada faktor-faktor lainnya, seperti politik global yang masuk ke Indonesia, faktor demokratisasi yang tidak seimbang dengan rasa tanggungjawab kebangsaan, disamping faktor rendahnya pendidikan dan ekonomi.

Penyebaran paham radikalisme ini semakin marak setelah era reformasi yang dimulai pada tahun 1998. Diawali dari adanya upaya pemberantasan teror yang dilakukan Amerika Serikat kepada negara-negara timur, seperti Irak dan Afghanistan.

Kiai Hasyim seperti dilansir Tribunnews mengklaim teror di Indonesia terjadi karena adanya interaksi antara pihak luar dengan lingkungan di tanah air.

“Maka akses selanjutnya masuk ke Indonesia. Masuk ke Indonesia kemudian membuat teror, sebelum reformasi tidak ada pesantren yang berbuat teror. Sehingga teror itu interaksi antara pihak luar dengan keadaan di indonesia,” ujar pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam itu.

Dalam upaya mengikis paham radikalisme di tanah air, maka kata Hasyim, diperlukan peran dari pemerintah untuk melakukan filter terhadap segala sesuatu yang masuk dari luar negeri ke dalam negeri. Sebab, tokoh agama tidak bisa berjuang sendiri melakukan ini.

“Ini negara sendiri tidak memfilter. Kalau terus menerus begini, sementara ulama harus menangkal terorisme kan berat,” ujarnya. (us/saif)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network