Mahasiswa Alumni Banyuanyar Dilarang Demo Pemerintah

Pembukaan Kongres XI dan Milad XX FKMSB di gedung Balai Pertemuan Umum Sampang, Sabut, 18 Januari 2020 (santrinews.com/bahri)
Sampang – Ketua Umum Pengurus Pondok Pesantren Darul Ulum Banyunyar Pamekasan Moh Khalil Asy’ari, mengatakan, nilai kesantrian merupakan roh yang tidak boleh hilang dari organisasi Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar (FKMSB).
Menurut Khalil Asy’ari, FKMSB merupakan wadah bagi mahasantri untuk meningkatkan nilai-nilai kesantrian dalam pembangunan bangsa dan negara.
“Kesantrian dimanapun dan kapanmu harus dijaga, karena nilai kesantrian sepanjang jaman insyaAllah sesuai agama,” kata Khalil Asy’ari pada pembukaan Kongres XI dan Milad XX FKMSB di gedung Balai Pertemuan Umum Sampang, Sabut, 18 Januari 2020.
Baca juga: 212, Agama dan Demonstrasi
Dengan tegas Ia tidak memperkenankan Mahasantri Banyuanyar ikut mendemo pemerintah. Sebab, itu dinilai lebih banyak mudharatnya. “Kami pengurus sangat berharap kalian tidak ikut demo,” tegasnya.
Ia justru sangat mendukung Mahasantri Banyuanyar ikut andil membantu pemerintah dalam pengembangan pembangunan baik pendidikan, ekonomi, kesehatan dan infrastruktur.
“Silahkan ajukan hal-hal yang mendukung pembangunan pemerintah,” tandasnya di hadapan peserta Kongres yang diikuti 13 FKMSB Wilayah dari seluruh nusantara. (ari/onk)