Muktamar NU

Mbah Muchit: AHWA Itu Hanya Dalam Kondisi Darurat

Mustasyar PBNU KH Abdul Muchit Muzadi (santrinews.com/istimewa)

Jombang – Mustasyar PBNU KH Abdul Muchit Muzadi menyatakan mendukung pemikiran KH Sholahuddin Wahid dan Khofifah Indar Parawansa yang menolak pemilihan Rais Aam PBNU dalam Muktamar ke-33 NU di Jombang, melalui sistem Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA).

Menurut santri KH Hasyim Asyari ini, AHWA tidak cocok dengan situasi dan kondisi dewasa ini. Ia juga menolak wacana dirinya sebagai calon ketua Ahwa.

“Saya juga sama sekali tidak setuju dengan pemilihan pimpinan NU dengan model AHWA, karena AHWA itu hanya dilakukan dalam situasi dan kondisi darurat. AHWA itu kan mengambil alih hak suara cabang-cabang NU se-Indonesia. Kalau demikian, buat apa ada muktamar,” ujar Mbah Muchit, panggilan akrab KH Muchit Muzadi, Ahad 2 Agustus 2015.

Mbah Muchit mengatakan AHWA dipilih karena situasi dan kondisi darurat. Mereka yang duduk di AHWA harus orang-orang ahli, istimewa dalam keilmuannya. “Lha saya ini enggak punya keahlian apa-apa kok diwacanakan sebagai ketua AHWA dalam muktamar. Selain tidak pantas, AHWA itu ditempuh karena ada unsur politisnya,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, pola AHWA memang pernah diambil pada saat muktamar di Ponpes Asembagus Situbondo pada 1984. Saat itu, menurut dia, jalinan hubungan antara NU dengan penguasa Orde Baru kurang harmonis. Karena itu, para muktamirin (peserta muktamar) sepakat mengambil sikap menempuh pola AHWA.

Sejumlah kiai sepuh di antaranya, KH As’ad Syamsul Arifin sebagai sahibul bait (tuan rumah) Muktamar ke-27 NU, KH Mahrus Ali, KH Masykur, dan KH Ali Maksum, duduk sebagai AHWA.

“Selain kondisi saat itu (Muktamar di Situbondo) memaksa kita harus ber-AHWA, secara kebetulan saya sendiri belum memiliki kapasitas seperti beliau-beliau itu,” ujarnya.

Ditegaskan, AHWA waktu itu ditempuh karena untuk menyelesaikan dua kubu NU yang sedang berseteru antara kubu Cipete (KH Idham Kholid yang menjabat Presiden PPP) dan kubu Ciganjur (KH Abdurrahman Wahid/Gus Dur).

“Lha kalau dalam situasi dan kondisi damai seperti sekarang ini, memangnya ada apa kok memakai AHWA,” ujar Mbah Muchit. (asy/jaz)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network