Muktamar NU 2015
Menolak AHWA, PCNU Hanya Diberi ID Card Kosong
Jombang – Bagi peserta Muktamar ke 33 NU yang melakukan registrasi merasa diperlakukan diskrimintatif. Pasalnya, selama ini menolak mekanisme Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) dalam memilih Rais Aam. Muktamirin yang menolak penerapan AHWA, diberi ID Card (kartu pengenal) peserta muktamar yang berbeda dengan muktamirin pro-AHWA.
“Perbedaannya cukup mencolok. ID Card pro-AHWA memuat nama, foto, dan barcod. Sedangkan bagi peserta muktamirin yang menolak AHWA, hanya diberi ID Card kosong alias tanpa foto, tanpa nama, dan tanpa barcode,” kata Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik, Khusnul Khuluq, Sabtu 1 Agustus 2015.
Khusnul menuturkan, dari informasi yang didapat, ID Card kosongan seperti ini hanya bisa digunakan untuk menghadiri pembukaan muktamar nanti malam. Sedangkan untuk mengikuti sidang, harus menggunakan ID Card yang lengkap dengan nama, foto dan barcode. Sebab, saat ini sudah ada puluhan peserta muktamar yang diberi ID Card berbeda dengan yang baku tersebut.
Kemudian protes tersebut ditanggapi oleh panitia. Katib Aam PBNU yang juga anggota Panitia Pusat Muktamar NU ke-33 Malik Madani, segera memerintahkan kepada tenaga penerima registrasi agar tidak diberlakukan diskriminasi terhadap muktamirin.
“Seluruh muktamirin harus diperlakukan sama. Semua harus diberi ID Card yang lengkap. Yang di situ tercantum nama, foto, barcode,” perintah KH Malik Madani kepada sejumlah petugas penerima registrasi.(mam/jaz)