Menag: Pesantren di Perkotaan Harus Jadi Oase

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin (santrinews.com/dok)
Jakarta – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, santri di bawah bimbingan pondok pesantren yang berada di perkotaan harus memiliki nilai lebih guna bersaing di tengah masyarakat perkotaan.
Lukman mengatakan, pondok pesantren di perkotaan harus mampu membina santri dengan pendidikan yang berbeda. Titik perbedaan ada pada kemampuan santri supaya bisa bertahan di masyarakat kota.
“Santri harus cakap dalam berbagai bidang life skill untuk bersaing. Hal itu utk bantu kurangi angka kemiskinan.” tulisnya dalam pidato sambutan peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Daarul Rahman, Selasa, 8 September 2015.
Sehingga ia berharap pesantren di perkotaan bisa menekankan bidang kewirausahaan pada santri-santrinya. Ia mencontohkan bahwa santri jangan hanya menjadi ahli agama, tapi bisa juga menjadi pedagang yang tentunya pandai beribadah.
“Pesantren tidak hanya sanggup luncurkan ahli doa tapi juga cendekiawan, pebisnis dan peneliti yang ahli berdoa,” ujarnya.
Sedangkan mengenai santri yang berniat menggiatkan bidang dakwah di perkotaan, Lukman mengimbau supaya santri mempunyai pengetahuan yang luas.
“Pesantren harus bisa jadi pusat konsultasi bagi masyarakat. Saya harap para santri pesantren dapat kuasai pasar dakwah di perkotaan seperti perumahan bahkan apartemen. Santri juga harus kuasai media sebagai tempat dakwah,” ujarnya.
Meski ia meminta adanya program modernisasi pada pesantren namun ia berharap ciri khas pesantren tidak dihilangkan. Ia berharap agar ciri khas kebersamaan dan kesederhaan pesantren tidak hilang digerus modernisasi.“Proses modernisasi pesantren jangan hilangkan nilai ciri khas,” ujarnya. (us/rol)