Virus Corona
Muhammadiyah Sesalkan Tuduhan Corona Konspirasi Yahudi dan China
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Muti (santrinews.com/uswah)
Jakarta – Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menyesalkan tuduhan yang menyebut bahwa pandemi virus Corona atau Covid-19 merupakan sebuah konspirasi Yahudi, China, maupun konspirasi lainnya. Tuduhan itu dinilai tidak berdasar.
“Bahkan menuduh pandemi Covid-19 sebagai konspirasi Yahudi, Tiongkok, dan tuduhan tidak berdasar lainnya. Tentu hal itu sangat disayangkan oleh Muhammadiyah,” kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti dalam keterangan tertulisnya, Senin, 27 April 2020.
Mu’ti pun menyayangkan masih ada masyarakat yang tak patuh terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi virus corona.
Ia mengatakan kebijakan pemerintah soal tata cara ibadah di bulan Ramadan saat pandemi virus corona sudah sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Nahdatul Ulama (NU), dan Ormas Islam lainnya.
“Di saat wabah seperti ini, semua pihak memang harus kerja bersama demi keselamatan dan kesejahteraan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Di sisi lain, Mu’ti menilai kebijakan pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terkait penanganan pandemi virus corona sudah tepat.
“Pak Muhajir sebagai nahkoda utama penanganan Covid-19 ini telah dengan maksimal berperan dengan kapasitas dan kemampuannya dimiliknya,” tegasnya.
Seperti diberitakan berbagai media, muncul teori-teori konspiratif yang dikaitkan dengan penyebaran virus corona secara global. Ada yang menyebut asal-usul virus yang dibuat di sebuah laboratorium dan digunakan sebagai senjata biologis.
Para ahli pun telah membantah hal tersebut. Mereka menyebutkan bahwa teori konspirasi itu justru dapat memperburuk penanganan virus Corona di seluruh dunia saat ini.
Sampai saat ini, pasien positif virus Corona di Indonesia secara kumulatif mencapai 9.096 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 765 orang meninggal dunia dan 1.151 orang lainnya dinyatakan sembuh. (cnn/red)