Muktamar NU
Tak Tanggapi Tuduhan, Panitia Pilih Fokus Layani Muktamirin
H Thoriqul Haq (tengah) mendampingi Ketua Panitia Daerah Muktamar NU H Saifullah Yusuf (kanan) saat memimpin rapat di Kantor PWNU Jatim, Jalan Masjid Al Akbar Timur 9 Surabaya (santrinews.com/saif)
Surabaya – Panitia Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama membantah tuduhan sebagian kalangan bahwa permusyawaratan tertinggi di NU ini memerlukan biaya sangat tinggi hingga mencapai Rp15 miliar. Sluruh biaya yang dibutuhkan dalam jumlah yang wajar serta bisa dipertanggungjawabkan.
“Apa yang disampaikanj pihak luar bahwa muktamar akan menghabiskan biaya hingga 15 Milyar adalah tuduhan tidak berdasar,” kata Sekretaris Panitia Daerah (Panda) Muktamar NU, H Thoriqul Haq, saat dikonfirmasi usai rapat Panda Muktamar, Selasa, 24 Februari 2015 malam.
Karena itu, baik H Saifullah Yusuf selaku Ketua Panda dan Thoriqul Haq tidak terlampau menanggapi tuduhan berbagai kalangan tersebut.
“Fokus kami selaku Panda adalah berkoordinasi dengan Panitia Pusat dan Panitia Lokal demi melayani para muktamirin, sehingga kegiatan berjalan khidmat dan sukses,” ungkap tandas Gus Thoriq, sapaan akrabnya.
Mantan Presiden BEM Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini menegaskan bahwa pihak yang menuduh tersebut tidak tahu detail biaya yang dibutuhkan untuk kelancaran muktamar. “Mereka tidak mengetahui secara detail kebutuhan panitia muktamar,” tandasnya.
“Seluruh anggaran yang digunakan demi kelancaran muktamar dapat dipertanggungjawabkan,” imbuh alumnus pasca sarjana Universitas of Malaya Malaysia ini.
Seperti diketahui, seluruh peserta Muktamar ke-33 NU akan ditampung di 4 pesantren besar di Jombang. Yakni Pesantren Tebuireng (Diwek), Pondok Pesantren Bahrul “˜Ulum (Tambakberas), Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif (Denanyar) serta Pondok Pesantren Darul “˜Ulum (Peterongan).
Di 4 pesantren tersebut juga akan berlangsung sidang komisi dari mulai program, organisasi dan rekomendasi. Di salah satu pesantren juga akan dilangsungkan bahtsul masa’il yang dibagi menjadi masalah waqi’iyah, maudlu’iyah serta qanuniyah.
Khusus untuk sidang pembukaan dan penutupan muktamar, termasuk sidang pleno pemilihan rais am dan ketua umum akan dilangsungkan di Alun-alun Jombang yang dipermak menjadi bangunan semi permanen. (saif/ahay)