Jelang Kongres XIX PMII

Pernah Makar dan Aktif di Gemasaba, PMII Jogja Tolak Pencalonan Rizavan Shufi Thoriqi

Logo Resmi Kongres XIX PMII (santrinews.com/ist)

Yogyakarta – PC PMII Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan rekomendasi kepada Rizavan Shufi Thoriqi sebagai kandidat ketua umum PB PMII periode 2017-2019 tidak sah. Sebab, rekomendasi resmi diberikan kepada Fika Taufiqurrahman.

Sekertaris Umum PC PMII Yogyakarta Syukron Rosyadi menjelaskan, rekomendasi kepada Rizavan Shufi Thoriqi itu dilakukan sepihak oleh ketua umum beserta dua Badan Pengurus Harian PC PMII Yogyakarta.

Padahal, kata Syukron, rapat pleno pada 5 Februari 2017, sebanyak tujuh orang dari total 10 BPH PMII Yogyakarta telah memutuskan dan menetapkan secara aklamsi untuk mengusung Fika Taufiqurrahman. “Rapat pleno itu sah, sebab memenuhi ketentuan kuorum,” tegasnya.

Syukron menambahkan, setidaknya ada empat alasan ketujuh BPH PMII DIY tidak mendukung Rizavan Shufi Thoriqi. Pertama, laporan pertanggung jawaban (LPJ) Komisariat sewaktu ia pimpin ditolak. Kedua, pernah melakukan tindakan makar kepada organisasi dengan membuat cabang tandingan pasca kongres Banjarmasin.

Ketiga, melakukan gerakan penolakan terhadap kandidat ketua umum PB PMII dari Yogyakarta pada Kongres XVIII PMII di Jambi. Keempat, pernah berpartai politik dengan menjabat sebagai ketua DPW Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) PKB DIY meski hanya beberapa bulan.

“Sahabat Rizavan Shufi Thoriqi memliki sejarah buruk dalam beroganisasi. Semoga Badan Pekerja Kongres bijaksana dalam melihat permasalahan tersebut,” timpal Wakil Ketua PC PMII Yogyakarta Arif Budiman.

Sebelumnya, Rizavan Shufi Thoriqi dan Fika Taufiqurrahman (keduanya dari PC PMII Yogyakarta) telah mendaftar dan mengembalikan formulir bakal calon ketua umum PB PMII ke Badan Pekerja Kongres (BPK) PB PMII.

Hingga berita ini diturunkan, SantriNews masih berupaya mengkonfirmasi kepada Rizavan Shufi Thoriqi terkait polemik rekomendasi tersebut.

Kongres XIX PMII yang bakal berlangsung di di Kota Palu Sulawesi Selatan, 2-6 Mei 2017 mendatang tersebut akan dihadiri 7000 kader, alumni serta sejumlah pejabat tinggi negara dan dijadwalkan akan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo. (ubaid)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network