RMI NU: Ideologi ISIS Tidak Cocok dengan Kultur Pesantren

Malang – Pimpinan Pusat Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama yakin ideologi yang dikembangkan kelompok militan Negara Islam Iraq dan Suriah (Islamic States of Iraq dan Syria/ISIS) tidak akan bisa masuk ke kalangan pondok pesantren.

Pasalnya, ideologi kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi, itu bertentangan dengan paham Islam yang diajarkan di pondok pesantren di Indonesia. Karena itu, ideologi ISIS secara otomatis akan ditolak oleh para santri.

“Ideologi ISIS yang penuh dengan kekerasan tidak cocok dengan kultur pondok pesantren yang cinta damai dan penuh toleransi,” kata Wakil Ketua PP RMI NU KH Ahmad Fachrurozzi, di Malang, Senin, 4 Agustus 2014.

RMI adalah salah satu badan otonom NU yang mewadahi pondok pesantren di Indonesia. Ajaran yang dikembangkan di pondok pesantren di Indonesia, terutama yang berada dibawah naungan NU adalah Islam yang moderat dan toleran. Dengan demikian, ajaran Islam yang penuh dengan kekerasan akan tersisihkan.

Selain itu, ideologi ISIS tentang negara Islam berbeda jauh dengan ajaran dasar di pondok pesantren yang lebih mengedepankan nilai-nilai Pancasila yang dinilainya sejalan dengan ajaran Islam.

“Ajaran mendirikan negara Islam itu sangat bertentangan dengan konsep pemikiran negara di kalangan santri,” tukas Gus Fahrur – panggilan akrab pengasuh Pondok Pesantren An-Nur, Bululawang, Malang ini.

Ideologi ISIS, kata Gus Fahrur, kemungkinan besar justru akan berkembang di lingkungan kampus, terutama kampus umum karena pemahaman akan ajaran Islam masih dangkal.

“Paham ISIS bisa berkembang di kelompok yang lebih mengagungkan simbol daripada nilai atau substansi,” tandasnya.

Ia berharap kepada pemerintah agar segera mengambil langkah nyata untuk mencegah kemungkinan masuknya pengaruh ideologi ISIS terutama di kampus umum dengan melibatkan ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah.

“Pemerintah bisa melakukan Tabligh Akbar, pengajian umum untuk melawan ajaran yang tidak sesuai dengan akidah Ahlus Sunnah Waljamaah,” pungkasnya.

Umat Islam di Indonesia diprediksi menjadi salah satu target rekruitmen ISIS. Bahkan ditengara telah banyak yang mendukung dan bergabung dengan ISIS. (ahay)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network