Serangan Bersenjata di Paris, MUI: Apapun Motifnya Tak Dapat Dibenarkan

Ambulan mengangkut jenazah akibat serangan bersenjata dan bom di Paris Prancis (santrinews.com/reuters)
Jakarta – Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Din Syamsuddin mengecam keras serangan bersenjata terhadap penduduk sipil di Paris Perancis yang menewaskan 153 orang.
“Apapun motifnya, baik agama, politik, maupun sosial tidak dapat dibenarkan. Tindakan yang menghilangkan nyawa orang lain, tidak dapat dibenarkan,” kata Din Syamsuddin di sela kegiatan diskusi “Interfaith Dialogue for Peace and Coexistence: Crucial Elemenet to Achieve Sustainable Development Goals” di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Sabtu, 14 Nopember 2015.
Menurut Din Syamsuddin, dirinya sangat kaget mendengar berita adanya serangan bersenjata dan ledakan bom yang menewaskan penduduk sipil lebih dari 100 orang.
Din Syamsuddin menyatakan tidak mau berspekulasi menduga-duga apa motif dibalik serangan bersenjata dan ledakan bom di Paris Perancis.
“Kita tunggu saja hasil investigasi dari Pemerintah Perancis,” katanya.
Ketua Center for Dialogue and Cooperating among Sivilisations (CDCC) ini berharap tragedi di Paris ini jangan sampai mengganggu penyelenggaraan konferensi perubahan iklim, Conference of Parties (COP) 21 yang dijadwalkan diselenggarakan di Paris, Perancis, pada 30 November hingga 11 Desember 2015.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, juga dijadwalkan akan menghadiri COP 21 di Paris.
Menurut Din, tragedi kemanusiaan di Paris ini harus menjadi perhatian umat di dunia untuk melawan tindakan kekerasan
Sebelumnya, diberitakan terjadi serangan bersenjata di gedung konser Bataclan di Paris Perancis, Jumat (13/11), yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Pada hari yang sama juga terjadi ledakan bom di dekat stadion Stade de France yang sedang menggelar pertandingan antara tim nasional Perancis melawan Jerman.
Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan turut berduka cita pada korban serangan dan ledakan bom di Paris, Perancis.
“Indonesia turut berduka cita atas tragedi kemanusiaan di Paris,” katanya di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Sabtu.
Kerukunan masyarakat beragama sudah berjalan baik dan saling bertoleransi.
Zulkifli juga mengingatkan tokoh masyarakat dan agama, agar tidak hanya fokus menjalankan ibadah, tapi juga turut berperan aktif dalam menjaga kerukunan dan kedamaian di antara masyarakat beragama. (us/Ant)