Pilpres 2019
Amien Rais, Ustadz Abdul Somad, dan Kisah Nabi Yunus yang Pernah Frustasi
Ustadz Abdul Somad bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di halaman Batalyon Infanteri 132/Bima Sakti di Salo, Kampar, Riau, Selasa 14 Juli 2017 (santrinews.com/ist)
Jakarta – Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mendorong Ustadz Abdul Somad agar bersedia menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pemilu 2019.
Amien bahkan mengingatkan Abdul Somad untuk berperan aktif bagi masyarakatnya, sembari menyinggung kisah Nabi Yunus yang sempat pergi meninggalkan kaumnya yang kemudian ditelan ikan paus.
“Andaikata saya ketemu Pak Abdul Somad, akan saya ingatkan; Jangan sebut Nabi Yunus. Nabi Yunus itu seharusnya bisa punya peran untuk mengubah masyarakatnya, tetapi kemudian dia frustasi, malah pergi,” kata Amien di kompleks parlemen, Jakarta, Senin 30 Juli 2018.
Baca: Ustadz Abdus Somad Bersama Ribuan Santri Hadiri Peringatan Tsunami Aceh
Ustadz Abdul Somad menjadi salah satu nama yang direkomendasikan Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional, yang berlangsung 27-29 Juli, untuk mendampingi Prabowo dalam menghadapi Pilpres 2019.
Selain Abdul Somad, Ijtima Ulama juga mengusulkan nama Salim Segaf Al-Jufrie sebagai cawapres untuk Prabowo.
Namun, Abdul Somad mengaku mendukung duet Prabowo-Salim Segaf Al Jufri. Hal ini disampaikan Abdul Somad melalui akun instagram resmi @ustadzabdulsomad, Ahad, 29 Juli 2018.
Menurutnya pasangan Prabowo-Salim adalah pasangan tawazun alias seimbang, antara ketegasan tentara dengan kelembutan ulama, Jawa-non Jawa, nasionalis-religius, plus barokah darah nabi dalam diri Salim.
Amien mengaku belum tahu soal pertimbangan Abdul Somad yang belum merespons positif opsi cawapres itu.
“Jadi beliau [Abdul Somad] ahli agama yang lebih bagus dari saya. Mudah-mudahan ini terdengar oleh Pak Abdul Somad, mudah-mudahan ada perubahan [keputusan],” ucapnya.
Baca Juga: Anak Muda NU Jatim Desak Amien Rais Minta Maaf
Menurut Amien, Somad yang merupakan ulama penghafal Al Quran dan hadis, mampu memberantas kejahatan duniawi dengan otoritasnya sebagai wapres kelak. Selain itu, ia menilai Somad adalah sosok yang kritis terhadap permasalahan negara.
“Daripada beliau selalu hanya [menyerukan secara] lisan, saatnya ini beliau punya otoritas. Bukan kekuasaan yang telanjang untuk mencari sesuatu yang keduniaan, tetapi kekuasaan sebagai wapres. Kalau beliau mau, maka akan membantu perbaikan negeri ini,” katanya.
Mantan Ketua MPR itu pun mengangguk ketika dikonfirmasi apakah dirinya lebih menjagokan Abdul Somad sebagai cawapres Prabowo ketimbang Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri.
“Karena dalam survei kita itu, Pak Somad lebih menenggang dan mewakili generasi muda. Kalau Pak Salim, dia juga tidak kurang [kemampuan] ulamanya, Insyaallah,” kata Amien.
Kisah Nabi Yunus ini tertulis dalam surat Al-Anbiya dan Ash-Shaffat. Bahwa, ia merupakan nabi yang diutus untuk mengimankan kaum Ninawa, Irak. Setelah sekian lama berdakwah, ia hanya mendapatkan penolakan dan cercaan.
Berputus asa, Nabi Yunus meninggalkan kaumnya sambil mengingatkan soal azab yang akan dijatuhkan oleh Allah. Ia kemudian pergi ke laut dan ditelan ikan paus hingga 40 hari.
Di sisi lain, kaumnya ternyata bertaubat setelah azab akan turun. Mereka kemudian mencari nabinya itu. Yunus yang dimuntahkan oleh ikan paus kemudian kembali ke kaumnya dan mendapati semuanya sudah beriman. (us/cnn)