Kader PKB Wajib Berkhidmat pada NU Tanpa Syarat

Ketua Fraksi PKB DPRD Sumenep M Muhri (dua dari kiri) saat silaturahim bersama MWC NU Batuputih, Sumenep (santrinews.com/mahrus)

Sumenep – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Nahdlatul Ulama (NU) memiliki hubungan historis dan ideologis yang kuat dan tak terpisahkan. PKB lahir dari rahim NU yang pendiriannya dibidani oleh para ulama dan kiai NU.

Hal itu disampaikan Ketua Fraksi PKB DPRD Sumenep, Jawa Timur, M Muhri saat bersilaturrahmi dengan Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Batuputih, di Desa Tangedan, Sumenep, Senin, 23 Maret 2020.

Baca juga: PKB DKI: Kitab Kuning Tradisi NU yang Harus Diteruskan PKB

PKB didirikan oleh NU sebagai alat perjuangan untuk memperjuangkan aspirasi politik warga NU,” kata Muhri di hadapan pengurus MWCNU, Lembaga dan Banom NU.

Muhri yang juga ketua PC GP Ansor Sumenep mengaku menjadi anggota dewan karena barokahnya NU. Karena itu, ia berkewajiban mengabdi bagi kepentingan NU.

“Jadi prioritas saya harus ikut andil dan tetap mengabdi ke NU. Wajib hukumnya bagi kader PKB untuk ngabdi kepada NU tanpa syarat,” tegasnya.

Baca juga: Cak Imin: Kebijakan Politik PKB Berpijak pada Hasil Bahtsul Masail Santri

Muhri kini duduk di Komisi II. Ia berjanji berkomitmen memperjuangkan semua aspirasi masyarakat, khususnya warga NU.

Salah satu masalah yang dihadapi warga di Batuputih adalah ketersediaan air bersih ketika musim kemarau panjang.

“Kita sudah tampung persoalan tersebut. Bahkan kita sudah berkoordinasi dengan dinas terkait,” pungkasnya. (rus/onk)

Terkait

Politik Lainnya

SantriNews Network