Sinergi Demokrat-NU, AHY Ingin Lanjutkan Perjuangan Sarwo Edhie Wibowo Jaga Kedaulatan NKRI

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) didampingi Sekretaris Jendral Partai DemokratTeuku Riefki Harsya di acara pengukuhan Pengurus PBNU di Balikpapan (santrinews.com/istimewa)

Balikpapan – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) turut menghadiri acara pengukuhan pengurus PBNU masa khidmat 2022-227 di Balikpapan, Senin, 31 Januari 2022. Bahkan, AHY terlihat bersemangat menyanyikan lagu Syubbanul Wathon karya KH Wahab Chasbullah.

Mantan Sekjen GP Ansor Munawar Fuad menilai, kehadiran AHY itu merupakan cermin dari Partai Demokrat dan seluruh kader untuk berkomitmen merawat demokrasi dan menjaga kebhinekaan.

“Kehadiran mas AHY di pengukuhan PBNU bukan sekedar gimik seremonial politik, lebih dari itu adalah bentuk komitmen Demokrat bersama NU untuk terus merawat kebhinekaan NKRI,” kata Munawar.

Baca juga: Soal Kenaikan BBM, Demokrat: Gus Choi Politisi Hipokrit

AHY hadir didampingi Sekretaris Jendral Partai Demokrat Teuku Riefki Harsya yang juga kader NU. Teuku Riefki Harsya hingga saat ini tercatat sebagai pengurus A’wan Syuriah PWNU Aceh.

Munawar yang juga Ketua Bidang Agama DPP Partai Demokrat menuturkan, AHY merupakan kader kehormatan Banser dan menjiwai semangat serta ideologi NU.

“Semangat AHY melantunkan lagu Hubbul Wathon bukan yang pertama kali digemakan AHY. Sejak pensiun dari TNI dan terjun ke dunia politik, AHY sudah didaulat menjadi kader Kehormatan Banser, dan hadir menjadi Pembina Upacara Hari Lahir Ansor di Taman Proklamasi,” jelasnya.

Munawar menjelaskan, kedekatan AHY dengan NU memang tidak dapat dipisahkan dengan sejarah sang kakek, Jenderal Sarwo Edhie Wibowo yang berjuang bersama Ansor menumpas G30/S PKI.

“Dalam alunan lagu tersebut menunjukkan semangat AHY yang mengalir darah seorang Kakek, Jenderal Sarwo Edhie Wibowo, yang dikenal dalam sejarah sangat erat kerjasama dan jejak perjuangannya bersama Banser dalam menumpas G 30 S PKI,” jelasnya.

Kata dia, kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Pilpres 2024 juga tidak bisa dipisahkan dari andil NU. Karena itu, AHY pun dinilai punya kewajiban moral untuk selalu dekat dan berjuang bersama NU agar NKRI terus dijaga kedaulatannya.

“Berkat kerjasama dan jalinan kemitraan dengan NU pula, perjuangan Pak SBY sebagai Calon Presiden tahun 2004, mampu memenangkan kontestasi Pemilu hingga Pemilu 2009. Legacy kebijakan dan pemerintahan Presiden SBY dalam membangun bangsa dan negara bersama NU merupakan komitmen besar AHY untuk semakin diperkuat,” jelasnya.

“Terlebih, AHY yang memiliki trah Pacitan merupakan cucu Eyang Habibah, putri salah satu pendiri Ponpes Tremas, Pacitan, mempunyai aliran darah NU yang melekat secara alami,” pungkasnya. (red)

Terkait

Politik Lainnya

SantriNews Network