Moch Eksan: Para Teroris Tersesat di Jalan Terang Demokrasi

Moch Eksan
Jember – Pengamat terorisme di Indonesia, Moch Eksan menegaskan, sistem demokrasi membuka krans bagi siapa pun untuk memperjuangkan kepentingan ideologis dan politisnya, hatta para pelaku teror sekalipun.
Karena itu, menurut Eksan, tak ada alasan bagi siapa pun melakukan aksi terorisme di Indonesia, sebagai negara penganut setia sistem demokrasi.
“Namun, para pelaku (teror) justru tersesat di jalan terang demokrasi dengan melakukan tindakan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk menteror warga bangsa lain yang tak tahu menahu urusan negara,” kata Eksan.
Baca juga: Eksan: Peradaban Indonesia Jauh Lebih Tua dari Amerika
Hal itu disampaikan Eksan dalam diskusi secara daring bertema Format Ideal Keterlibatan Tni Dalam Penanganan Terorisme Di Negara Demokrasi, Kamis, 1 Oktober 2020.
Selain Eksan, diskusi diisi oleh Bobby Adhityo Rizaldi (Komisi 1 DPR RI), Muhammad Nasir Djamil (komisi 3 DPR RI), Bonar Tigor Naipospos (Wakil Ketua Setara Institute), dan Stanislaus Riyanta (Pengamat Intelijen dan Keamanan).
Eksan berkesimpulan bahwa terorisme bukan semata tindak pidana, tindak kejahatan luar biasa, bukan pula semata tindak kejahatan kemanusiaan, melainkan juga kejahatan demokrasi.
Penulis buku Mencari Akar Terorisme di Indonesia ini menambahkan, selama ini pemberantasan tindak pidana terorisme di Indonesia ditangani oleh institusi khusus dan pasukan khusus. Yaitu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 Polri. (red)