Antisipasi Gerakan ISIS di Kampus, Gemasaba Jatim Gandeng Mahasiswa

Ketua Gemasaba Jatim, Salim Asyhuri menyampaikan sambutan (santrinews.com/jazuli)

Surabaya – Gerakan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria/ISIS) bukan hanya meresahkan masyarakat, malainkan juga dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena itu, ISIS tidak boleh berkembang di Indonesia. Antisipasi pun harus terus dilakukan.

Demikian disampaikan Ketua Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) Jawa Timur, Salim Asyhuri, di Rumah Makan Agis Pagesangan Surabaya, Senin 20 April 2015.

Di acara dialog interaktif bertajuk “Menolak Gerakan ISIS serta Bebaskan Indonesia dari Faham Radikalisme Agama” itu, Salim mengaku prihatin atas peristiwa 514 WNI yang pergi ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok ISIS, dan 72 orang diantaranya berasal dari Jatim.

“Ini artinya, Jawa Timur masih belum aman karena menjadi sasaran rekruetmen bagi para teroris,” kata Salim.

Karena itu, Salim berharap bagi peserta dari sejumlah kampus seperti UIN Sunan Ampel, Unesa, Ubhara, Unmer, UPN Surabaya, Unair, dan ITS bisa menjadi stakeholder di kampus masing-masing untuk mengontrol dan mengantisipasi masuknya gerakan ISIS.

“Kita harus berkomitmen bersama menolak gerakan ISIS serta faham-faham radikalisme agama demi menjaga kesatuan NKRI,” tegasnya di hadapan sekitar 150 peserta yang hadir.

Hadir tiga pembicara pada acara yang digelar Gemasaba Jatim ini, yakni Kompol Bahrun (Polda Jatim), Dr Soubar Isman (Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme/FKPT Jatim), dan Riadi Ngasiran (Majalah AULA).

“Kegiatan ini penting dalam rangka mempersempit gerakan ISIS, karena keberadaan ISIS merupakan sebuah ancaman besar bagi bangsa Indoneasia,” pungkasnya. (jaz/onk)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network