Bahtsul Masail NU Sumenep Bahas Hukum Alih Fungsi Pantai

Rais Syuriah PCNU Sumenep KH Taufiqurrahman FM sambutan pada pembukaan Konfercab NU Sumenep di Pondok Pesantren Nasyatul Mutallimin, Gapura, Ahad, 27 September 2020 (santrinews.com/mahrus)

Sumenep – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep akan membahas persoalan agraria. Secara khusus soal status hukum alih fungsi pantai.

Pembahasan itu akan dibahas oleh Komisi Bahtsul Masail di acara Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (Konfercab NU) Sumenep yang berlangsung di Pondok Pesantren Nasy’atul Muta’allimin, Gapura, Ahad, 27 September 2020.

Baca juga: BMT NU Jatim dan Pengelolaan Tanah Rakyat

Ketua Komisi Bahtsul Masail Konfercab NU Sumenep Ustaz Moh Fathur Rois mengatakan, persoalan ini akan dibahas dilatar belakangi peristiwa meninggalnya Bairi (40 tahun), warga Dusun Gunung Papan Desa Gedang-Gedang Kecamatan Batuputih.

“Ini soal waqi’iyah, persoalan yang masih aktual, maka kami putuskan angkat soal ini,” kata Ketua Komisi Bahtsul Masail Konfercab NU Sumenep Ustaz Moh Fathur Rois, di lokasi konferensi.

Bairi meninggal berawal saat hendak menangkap ikan di Pantai Badur, Batuputih, Pada Jumat, 4 September 2020. Ia tercebur ke dalam kubangan Tambak Udang, milik salah seorang pengusaha. Ia tercebur karena kubangan tersebut tidak kelihatan.

Fathor Rois menegaskan, pilihan tema agraria ini merupakan wujud perjuangan NU terhadap masyarakat kecil yang kerap menjadi korban dari tindakan penguasa atau pengusaha.

“Ini adalah salah satu contoh dimana orang-orang lemah menjadi korban dari keserakahan orang-orang yang kuat,” tegasnya.

Baca juga: Bahtsul Masail NU Bahas Sumber Daya Alam Indonesia

Ada tiga status hukum dari peristiwa meninggalnya Bairi tersebut. Yakni wajibkah dlaman atas pemilik kubangan tersebut, bolehkah tanah di pinggir laut dikuasai swasta/perseorangan/perusahaan, dan bolehkah pemerintah mengijinkan pihak swasta, perseorangan atau perusahaan mengfungsikan pantai untuk mendirikan rumah atau membangun usaha.

Konfercab NU Sumenep dibuka oleh Wakil Ketua PWNU Jawa Timur KH Abd A’la Basyir, pada Ahad pagi, 27 September 2020. Selain pengurus MWC NU dan ranting, pembukaan Konferensi dihadiri kiai pesantren dan sejumlah tokoh. (ari/onk)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network