LP2NU Jatim: Petani Harus Update Pengetahuan Cuaca
Ketua PW LP2NU Jawa Timur, Wazir Wicaksono (santrinews.com/saif)
Jombang – Tugas berat diemban Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LP2NU). Karena seiring perkembangan zaman, cuaca semakin kurang bersahabat dan sulit diprediksi. Para pengurus di daerah pun harus semakin intensif mendampingi petani dengan pengetahuan cuaca.
Hal ini disampaikan Ketua PW LP2NU Jawa Timur, Wazir Wicaksono saat bertemu sejumlah kelompok tani dan perikanan serta pegiat UMKM, di Dusun Menjangankuning Desa Pojokkulon Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, Rabu 25 Maret 2015.
Kenyataan tersebut, menurut Wazir, harus menjadi acuan bagi pengurus untuk kerap menyapa masyarakat, khususnya petani. LP2NU mengemban banyak tugas berat seiring dengan perkembangan zaman.
“Yang kita urusi disamping pertanian, juga perkebunan dan peternakan,” ungkap Wazir. Demikian juga soal kelautan dan perikanan, hutan dan tata ruang, energi hayati, pembangunan desa hingga lingkungan hidup.
“Praktis, dengan tugas yang kian besar itu mengharuskan kami untuk bisa menjadi tempat berdiskusi dan dimintai pertimbangan terkait peraturan yang akan digulirkan,” terangnya.
Kendati demikian, tugas utama dari kepengurusan LP2NU di sejumlah tingkatan adalah melakukan pendidikan kepada petani. “Karena zaman telah berubah maka para petani harus selalu diberikan informasi terkait perkembangan pertanian terbaru,” ungkapnya.
Yang terbaru adalah akan diberlakukannya peringatan dini terkait perubahan cuaca di beberapa daerah. “Ini sangat penting agar petani bisa melakukan persiapan bagi komoditas yang akan ditanam,” terangnya. “Karena musin yang ada selama ini kurang bersahabat dan kadang diluar prediksi,” lanjutnya.
Dengan pantauan satelit yang bisa diakses di sejumlah desa tersebut, maka para petani dapat dengan tepat menanam tanaman yang sesuai dengan musimnya. “Karena ilmu yang selama ini digunakan untuk memprediksi musim ternyata tidak sesuai dalam kenyataan,” katanya.
Hal ini terbukti, ada yang menanam komoditas tertentu lantaran diperkirakan memasuki musim kemarau, namun ternyata masih terjadi hujan. Akibatnya, tanaman gagal panen dan sejenisnya.
“Tugas berat inilah yang diemban pengurus LP2NU di daerah agar keberadaannya semakin dirasakan masyarakat, khususnya petani,” katanya. (saif/ahay)