KPK Gelar Aksi Teladan Cinta Kiai

Komunitas Pecinta Kiai (KPK) menggelar aksi teladan cinta kiai

Jakarta – Komunitas Pecinta Kiai (KPK) menggelar aksi teladan cinta kiai dengan tajuk “Kiaiku, Kiaimu, Kiai Kita,” di Taman Amir Hamzah, Jakarta Pusat, Jum’at 10 Feb 2017. Kegiatan ini dihadiri oleh para santri, mahasiswa dan masyarakat umum se DKI Jakarta.

Koordinator Lapangan, Fauzan Amin menyatakan kegiatan tersebut ditujukan untuk menegaskan kedudukan kiai dan tokoh agama lainnya sebagai panutan umat.

“Ulama/kiai adalah panutan yang memberikan pencerahan kepada umat. Baik kiai, pastur, biksu, maupun pandita memiliki kedudukan yang layak untuk dihormati,” kata Fauzan.

Karena kedudukannya itulah, Fauzan mengajak seluruh elemen umat Islam untuk menghormati kiainya sebagai pemuka agama.

“Kiai mempunyai peran sebagai guru dan penuntun umat. Sebagai umat beragama, sudah sepatutnya kita menghormati pemuka atau pemimpin agamanya, karena figur kiai juga menjadi tempat umat untuk bertanya pelbagai hal,” ajaknya.

Penghormatan terhadap kiai harus dilakukan oleh umat Islam mengigat kiai merupakan rujukan utama untuk masalah keagamaan dan sosial. “Kalau dulu kita punya nabi, sahabat, serta tabiin yang menjadi tempat belajar dan bertanya, maka sekarang posisi ini diwakili oleh kiai. Gelar kiai bukanlah pengakuan atau klaim pribadi, melainkan diberikan oleh umat karena ketinggian ilmu dan akhlaknya yang luhur dan mulia,” tambahnya.

Dalam Press Release yang diterima SantriNews.com, acara tersebut didasarkan pada beberapa alasan diantaranya, karena Kiai sebagai penerus dan pewaris para nabi harus selalu dijaga muruahnya. Maka Sangat wajar kalau banyak yang tersinggung ketika kiai dilecehkan. Seharusnya semua pihak dapat menjaga kehormatan yang disandang oleh seorang kiai. Sebelum berucap kepada kiai, seseorang seharusnya berfikir mempertimbangkan berkali-kali apa yang akan dikemukakan.

Mayoritas masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama yang menjadikan agama sebagai ruh sekaligus jiwa bangsa. Oleh sebab itu kita harus menghormati kiai sebagai pemuka dan pemimpin umat, sebagai wujud dari penghormatan itu adalah dengan tidak menyudutkan, melecehkan dan mempermalukan kiai dengan sedemikian rupa.

Karena itu sangat beresiko besar, dan dapat menimbulkan gejolak serta kegaduhan hebat ditengah masyarakat beragama yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Untuk itu KPK menghimbau kepada semua pihak agar :
1. Kiai sebagai panutan umat yang harus dijaga dan diteladani.
2. Sebagai masyarakat yang beragama dan berkebudayaan ketimuran kita harus mengedepankan etika dan akhlaqul karimah.
3. Kiai Ma’ruf Amin merupakan sosok kiai panutan masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi etika dan budaya ketimuran.
4. Memaafkan, adalah sikap kiai yang sangat arif nan penuh teladan, namun amarah umat sulit dibendung pada saat sang panutan dilecehkan.

Kegiatan tersebut dimeriahkan oleh beberapa hiburan yang ditampilkan oleh Komunitas Music, Treatikal dan Pagelaran Budaya (ubaid/onk)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network