Peluang Kiprah Santri Makin Terbuka

Bojonegoro – Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan para santri kini memiliki peluang kiprah yang makin terbuka. Karena itu ia mengajak untuk bangga akan statusnya sebagai santri.
“Saat ini peluang santri makin terbuka. Santri bisa jadi apa saja, bisa menjadi Bupati, Gubernur, Menteri, Wakil Presiden, bahkan Presiden,” kata Zainut di hadapan ratusan santri Pondok Pesantren Al Rosyid, Bojonegoro, Jumat, 4 Februari 2022.
Zainut menyebut bahwa santri itu tidak ada masa waktunya. Ia sendiri mengaku ingin selalu menjadi santri.
“Saya datang ke sini pun sebagai santri yang ingin selalu menambah ilmu dari para kiai atau guru-guru kita. Akhlak santri harus menghormati kiai. Tidak ada ruginya, bahkan banyak berkahnya,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa saat ini pemerintah tengah berupaya melakukan percepatan implementasi Program Kemandirian Pesantren. Kemenag sudah merumuskan Peta Jalan Kemandirian Pesantren dan secara bertahap akan mengimplementasikannya.
“Pesentren harus terus berkembang, tidak hanya sebagai lembaga pendidikan saja, namun juga dalam kemajuan ekonomi,” tuturnya.
“Pesantren harus dapat membangun kemandirian pesantren melalui pemberdayaan ekonomi kemasyarakatan,” sambungnya.
Pengasuh Pesantren Al Rosyid KH Alamul Huda Masyhur menyampaikan rasa bangganya atas kehadiran Wamenag di pesantren yang diasuhnya. Saat ini tercatat ada sekitar 2000 santri yang belajar di Pesantren Al Rosyid. Mereka berasal dari berbagai daerah, termasuk Papua.
“Pendidikan menurut kami sangat penting dalam membangun bangsa. Bila Pesantren itu baik maka pendidikan di bangsa ini akan maju,” tuturnya.
“Kami optimis pesantren bisa mengambil alih estafet kepemimpinan di bangsa ini. Generasi pesantren dapat bersaing dengan pendidikan umum lainnya,” sambung Ketua MUI Bojonegoro ini.
Turut hadir Kabid Pontren M As’adul Anam, Tokoh Agama dari Katolik Romo Sapto, Kapolres Bojonegoro AKBP Mohammad, Danrim Bojonegoro, Kepala Kemenag Bononegoro Munir. (red)