Rektor IAIN Tulungagung: Dosen Muda Harus Gabung Ansor Dalam Rangka Desiminasi Islam Moderat

Tulungagung – Rektor IAIN Tulungagung Maftukhin menilai sangat tepat, dosen muda bergabung dalam wadah Gerakan Pemuda Ansor sebagai sayap Nahdlatul Ulama yang selama ini dikenal konsen pada peneguhan nilai-nilai kebangsaan dan Islam moderat.

Penilaian itu disampaikan Maftukhin saat menjadi narasumber Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) Khusus Dosen Muda Tingkat Nasional, di IAIN Tulungagung, Jumat 31 Maret 2017.

Menurut dia, moderasi Islam menjadi ciri utama Islam Indonesia dan itu telah dijaga dan diimplementasikan dengan baik oleh Gerakan Pemuda Ansor. “Gerakan Pemuda Ansor adalah representasi Islam nusantara dari komunitas muda dan itu telah diwariskan oleh Walisongo dan ulama nusantara.”

Dihadapan 136 peserta PKL Dosen Muda, Maftuhin memandang bergabungnya Dosen Muda dari berbagai Perguruan Tinggi se-Indonesia tidak hanya tepat, namun sebuah keharusan dalam rangka melakukan desiminasi Islam yang rahmatan lilalamin.

“Dosen-dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) seperti UIN, IAIN dan STAIN menjadi pewaris yang sah bagi tumbuhnya Islam yang mampu berdialektika dengan budaya lokal dan tidak bertentangan,” tegas Maftuhin.

Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor menggelar PKL Khusus Dosen Muda Tingkat Nasional selama 4 hari dari tanggal 30 Maret-2 April 2017 di Kampus IAIN Tulungagung.

Faisal Attamimi, Dosen IAIN Palu Sulawesi Tengah mengatakan bergabungnya para intelektual dari kalangan PT se-Indonesia telah menambah kekuatan stratgeis bagi GP Ansor dalam melakukan penyemaian nilai-nilai dan tradisi Islam Indonesia yang damai.

Ruchman Basori, Ketua Bidang Kaderisasi Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda menerangkan Dosen Muda peserta PKL Ansor kali ini berasal dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan diantaranya teknologi informasi, teknik sipil, teknik mesin, ekonomi, hububungan internasional, ilmu-ilmu sosial humaniora dan Islamic studies.

“Kita perlu mengkonslidasikan organ-organ yang selama ini konsen pada Islam yang moderat, salah satunya kalangan kampus dengan kualifikasi intelektual dan moral di atas rata-rata masyarakat umum,” harap Ruchman. (*)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network