Yayasan Al Sofwa Bantah Berpaham Wahabi Radikal
Surabaya – Yayasan Al-Sofwa Jakarta membantah penilaian Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siraj. Beberapa waktu lalu, KH Said Aqil menyatakan, Yayasan Al-Sofwa adalah satu diantara 12 yayasan di Indonesia yang berpaham wahabi radikal atau berpotensi radikal.
“Yayasan Al-Sofwa tidak pernah mengkafirkan siapapun dari kalangan muslimin ahlussunnah ataupun mengkafirkan tokoh dan pengikut ormas Islam tertentu,” kata Ketua Yayasan Al-Sofwa Abubakar M. Altway, dalam rilisnya yang diterima Santrinews.com, Senin, 9 September 2013.
Dia menjelaskan, selama ini pengurus Yayasan Al-Sofwa senantiasa aktif bekerjasama dengan berbagai ormas Islam di berbagai daerah dalam berbagai kegiatan. “Senantiasa menegakkan shalat berjamaah bersama mereka dengan bermakmum di belakang tokoh setempat,” ujarnya.
Yayasan Al-Sofwa tidak pernah membid’ahkan ziarah kubur atau melarang umat melakukan ziarah kubur. Sebab, kata dia, yayasan yang dipimpinnya memandang bahwa ziarah kubur adalah syariat Islam yang harus dilaksanakan untuk mengingat kematian dan mendoakan mereka yang telah meninggal.
Dalam menyikapi perbedaan pendapat mengenai masalah ibadah dan syariat Islam, Yayasan Al-Sofwa lebih mengedepankan pendekatan ilmiah yang argumentatif dan solutif yang disertai dengan sikap salaing menghargai pendapat yang berbeda.
“Kami menyesalkankan atas apa yang disampaikan DR KH Said Aqil Siradj, yang menganggap kami adalah lembaga penebar benih radikal dan teror yang mengajarkan doktrin pengeboman di Indonesia,” tandasnya.
“Dan kami menyayangkan bahwa orang sekaliber Pak Said memperoleh data yang sangat jauh dari kenyataan dan apalagi disiarkan ke media massa tanpa tabayyun (klarifikasi) terlebih dahulu,” imbuhnya.
Abubakar juga meminta KH Said Aqil untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan sehingga tidak terjerumus ke dalam penyebaran berita bohong. Sebab, penyampaian berita yang tidak benar, apalagi disampaikan pemimpin umat akan dapat mengancam terjadinya perpecahan umat dan pada akhirnya akan memecah kerukunan serta membahayakan persatuan bangsa dan negara Indonesia.
“Kami senantiasa membuka pintu bagi siapapun yang ingin memberikan masukan baik secara lisan maupun tulisan demi kebaikan bagi umat Islam,” katanya, seraya menegaskan bahwa Yayasan Al-Sofwa sejak awal berdiri tidak pernah dipimpin atau diketuai oleh Maman Abdurrahman maupun Farid Okbah.
Lebih jelas, berikut profil dan kiprah singkat Yayasan Al Sofwa;
- Al Sofwa adalah lembaga resmi dalam bentuk Yayasan yang bergerak di bidang sosial, dakwah dan pendidikan, yang didirikan berdasarkan Akte Notaris Anis Husin Abdat, SH. No. 46/1992, serta telah mendapat pengesahan dan rekomendasi dari Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Menhukam RI dan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta.
- Segala aktivitas kegiatan Yayasan Al-Sofwa senantiasa teraudit dan dipublikasikan melalui media massa sehingga diketahui secara terbuka oleh khalayak.
- Yayasan Al-Sofwa memiliki situs resmi yang merangkum beragam aktivitas dan kegiatan yayasan, yakni www.alsofwah.or.id dan www.alsofwa.com. Kedua situs tersebut bisa dibuka secara bebas oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang Yayasan Al-Sofwa berikut manhajnya dan ilmu pengetahuan lainnya.
- Di dalam melaksanakan kegiatan di bidang sosial, dakwah dan pendidikan, Yayasan Al-Sofwa juga senantiasa berkoordinasi dan bekerjasama dengan tokoh, alim ulama dan aparat masyarakat setempat. Terbukti selama ini tidak ada keresahan, kericuhan ataupun keluhan dari masyarakat setempat bahkan sebaliknya penghargaan dan ucapan terima kasih dari tokoh, alim ulama, aparat dan masyarakat mengalir kepada Yayasan Al-Sofwa.
- Yayasan Al-Sofwa senantiasa berpegang teguh pada aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah sebagaimana yang dipahami oleh para assalafussholeh, yang bersikap taat terhadap pemimpin (pemerintah) Muslimin dalam hal yang ma’ruf, menasihati pemimpin secara “sirriyyah” (tertutup) apabila mereka salah, tidak menghujat pemimpin secara terbuka, apalagi memeranginya dan lain-lain yang sangat jauh dari sifat bermusuhan apalagi mengkafirkan para pemimpin Muslim.
- Dalam rangka mencegah dan melindungi masyarakat dari tindakan anarkis yang dapat merusak citra agama Islam serta dapat membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara, Yayasan Al-Sofwa di antaranya telah menerbitkan 3 (tiga) buah buku yakni: Salah Kaprah di Dalam Memperjuangkan Islam (2004), Islam Bukan Agama Kekerasan (2005) dan Terorisme Dalam Perspektif Islam (2011). Ketiga buku tersebut dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat. Di samping itu Yayasan Al-Sofwa juga telah menyelenggarakan beberapa kajian ilmiah mengenai bahaya tindak kekerasan dan terorisme.
- Yayasan Al-Sofwa sebagaimana tertulis di dalam AD/ART di dalam melaksanakan kegiatannya bertujuan membantu pemerintah dalam bidang pendidikan agama, bidang pendidikan umum, bidang sosial pada umumnya, pengadaan perlengkapan sarana pendidikan bidang pengetahuan umum, menanggulangi pengangguran pada umumnya, dan membantu pemerintah dalam bidang kesehatan pada umumnya. Dan di dalam melaksanakan tujuan-tujuan tersebut senantiasa berkoordinasi dan bekerjasama dengan pemerintah.
- Koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah di dalam melaksanakan program-program Yayasan Al-Sofwa ini dibuktikan, di antaranya:
- Atas kiprah Yayasan Al-Sofwa di bidang kemasyarakatan dan misi kemanusiaan, khususnya dalam misi tanggap darurat di Propinsi NAD, pada tahun 2005 Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Presiden Republik Indonesia berkenan menganugerahkan Tanda Kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial kepada? 69 personil pengurus dan relawan Yayasan Al-Sofwa. Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial ini tertuang dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 098/TK/Tahun 2005.
- Pada tahun 2005 Yayasan Al-Sofwa berkoordinasi dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan Kementerian Pertahanan RI untuk pemberangkatan dan menjalankan misi kemanusiaan penanggulangan bencana Tsunami di propinsi NAD, juga pada tahun 2009 saat menjalankan misi kemanusiaan penanggulangan bencana gempa bumi di Sumatera Barat.
- Pada tahun 2010 Yayasan Al-Sofwa mengikuti Bimnis Bela Negara Bagi Pimpinan Ormas, Parpol dan Seniman/Budayawan Tingkat Pusat dan mendapatkan sertifikat kelulusan dari Direktorat Jendral Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI. (hay)