PBNU: Kiai Sepuh Menilai Pilkada Langsung Banyak Mudharatnya

Jakarta – Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menegaskan NU tidak memiliki tendensi politik terkait dukungan organisasi kemasyarakatan itu terhadap pemilihan kepala daerah oleh DPRD.

“Ini merupakan keputusan para ulama sepuh yang dengan jernih menilai mudharat (dampak buruk) pilkada langsung sudah jelas, sementara manfaatnya belum tentu tercapai,” kata Kiai Said Aqil di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat, 12 September 2014.

Kiai Said menyatakan bahwa sikap NU yang lebih setuju pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD diputuskan dalam Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar (Munas-Konbes) NU di Cirebon, Jawa Barat, tahun 2012, jauh sebelum menjadi perdebatan keras di DPR sekarang.

Kiai Said menjelaskan, dalam forum musyawarah tertinggi setelah muktamar itu para ulama menilai baik pilkada langsung maupun pilkada tidak langsung sama-sama memiliki kelemahan.

Namun, lanjut dia, para kiai yang mengalami langsung kondisi di lapangan menilai efek negatif yang ditimbulkan oleh pilkada langsung lebih besar daripada pilkada tak langsung, terutama terkait dengan biaya yang besar dan konflik horizontal akibat perbedaan dukungan.

“Kalau di PBNU, perbedaan pendapat dan pilihan politik dianggap sebagai hal yang biasa, tetapi belum tentu masyarakat di daerah bisa bersikap sama,” katanya.

Sikap NU ini, kata Kiai Said, seperti dilansir Antara, akan terus dipegang selama belum ada keputusan baru dalam forum yang setara atau di muktamar sebagai forum permusyawaratan tertinggi organisasi.

Pembahasan RUU Pilkada di DPR berlangsung alot terutama terkait mekanisme pemilihan kepala daerah, antara pilihan tetap dipilih langsung oleh rakyat atau dipilih oleh DPRD.

Fraksi PDIP, PKB, dan Hanura memilih untuk mempertahankan pilkada langsung, sementara Golkar, Demokrat, PAN, PKS, PPP, dan Gerindra mendukung pemilihan kepala daerah oleh DPRD.

Perdebatan tentang pilihan pilkada langsung atau oleh DPRD tidak hanya terjadi di parlemen, namun juga pada sebagian kalangan masyarakat. (jaz/onk)

Terkait

Politik Lainnya

SantriNews Network