Hanif Dhakiri: Mengabdilah di PMII

Sumenep – Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrasn) Hanif Dhakiri memberi wejangan kepada alumni dan kader PMII di Sumenep, Madura.

Menteri Hanif memberikan wejangan kerakyatan usai melantik Pengurus Cabang IKA PMII Sumenep Periode 2016-2021, di Gedung Kesenian, Radio Republik Indonesia (RRI) Sumenep, Kamis (5/5/2016).

“Saya hanya titip 5 hal ini, yang wajib diingat dan dilaksanakan oleh para alumni PMII di Kabupaten Sumenep secara khusus, dan di seluruh Indonesia secara umum,” ujar Hanif dalam orasinya.

Pertama, kepengurusan IKA PMII wajib mengurusi kader dan mengayomi kader. Sebab, menurutnya, PMII akan terus besar jika dapat melahirkan kader yang berkualitas dan berloyalitas tinggi terhadap organisasinya.

“Tidak sedikit, ketika salah satu kader PMII sukses, PMII sulit mengklaimnya, mereka sering dianggap sukses karena beruntung dan karena dirinya sendiri. Maka, hal itu tidak boleh lagi terjadi, dengan cara ada pengayoman yang terus berkesinambungan di setiap angkatan,” katanya.

Kedua, dia berpesan, agar kader PMII selalu mengurus NU karena dari rahim NU lah PMII itu lahir. Sedangkan NU adalah organisasi yang memiliki jasa besar atas kemerdekaan Indonesia.

“Gak akan ada Indonesia kalau gak ada NU, gak akan ada Indonesia, kalau gak ada Kiai, gak akan ada Indonesia kalau gak ada Pesantren, dan gak akan ada Indonesia kalau gak ada santri. Dari itu, PMII harus ngurus NU, jangn pernah menjauhi NU,” tegasnya.

Lalu, yang berikutnya dia titip adalah agama, agar kader PMII selalu menjaga agama, dan yang dia maksud adalah agama Islam yang ber Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

“Jangan sekali-kali kader PMII keluar dari ideologi kita, yakni Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Islam yang berprinsip Tasawwuth (moderat), Tawazun (netral), Ta’adul (keseimbangan), dan Tasamuh (toleran),” pesannya.

Keempat, pria yang kini juga menjabat Sekjen PB IKA PMII itu juga menitip NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

“Bagi NU dan bagi PMII, perdebatan tentang keindonesiaan sudah final saat Indonesia menjadi NKRI. Dan hal itu jelas tersirat dalam PBNU (Pancasila, Bhinnika Tunggal Ika, NKRI dan Undang-Undang 1945),” tegasnya.

Terakhir, dia meminta agar alumni dan kader PMII tidak lupa mengurus PMII itu sendiri, sebagai organisasi kemahasiswaan dan organisasi pengkaderan PMII harus selalu menjadi yang terbaik di negeri ini.

“Mengabdilah pada PMII, besarkan PMII, dan belalah PMII,” tutupnya dengan disambut tangan meriah dari peserta yang hadir. (rus/mm)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network