PMII Makassar Protes Aksi Premanisme Polisi
Makassar – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Makassar mengecam tindakan anggota polisi saat melakukan pengamanan demonstrasi mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) menolak kenaikan harga BBM, Kamis sore, 13 November.
Ketua Umum PC PMII Makassar, Muh Syarif Hidayatullah, mengatakan, kepolisian seharusnya menjadi pengayom masyarakat melakukan tindakan yang mencederai seragam mereka. Pemukulan yang membabi buta terhadap mahasiswa dan wartawan telah menodai tugas dan fungsi kepolisian.
“Dengan beberapa aksinya akhir-akhir ini telah banyak meresahkan dan memancing amarah para aktivis Makassar yang sedang berjuang untuk rakyat, ditambah lagi dengan insidennya dalam mengamankan demonstrasi yang selalu berakhir ricuh, penyerangan sampai ke dalam kampus dan disertai penangkapan mahasiswa yang sementara kuliah, pemukulan wartawan yang sementara meliput berita, itu semua semakin memperjelas kebobrokan kepolisian khususnya Kota Makassar,” kesalnya.
Para mahasiswa melakukan demonstrasi di halaman kampus UNM, Jalan AP Pettarani. Para wartawan yang meliput aksi demonstrasi itu sebagian cameranya dirampas polisi dan bahkan ada yang dipukuli.
Menurut dia, seperti dilansir Fajar, apa yang dilakukan pihak kepolisian sudah melanggar tentang MoU kampus dan ketentuan yang sudah diatur serta sudah melakukan pelanggaran HAM.
“Ini terbukti dikarenakan korban yang menjadi sasaran amukan aparat kepolisian lebih banyak yang sedang melakukan perkuliahan, motor mahasiswa banyak yang dirusak,” jelasnya.
Dia meminta Kapolrestabes Kota Makassar untuk bertanggung jawab penuh atas aksi premanisme aparat kepolisian terhadap mahasiswa dan wartawan tersebut.
“Ini terbukti bahwa pemimpin kepolisian sudah tidak mampu untuk mengkoordinir anggota-anggotanya yang sudah tidak lagi menjunjung tinggi motto kepolisian yakni pelayan dan pengayom masyarakat,” tandasnya.
“Kami meminta kepada Kapolda Sulselbar agar menindak tegas pelaku penyerangan ke kampus-kampus dan pemukulan terhadap mahasiswa dan wartawan, dan kami meminta Kapolda agar Kapolrestabes Kota Makassar dilengserkan saja jika sudah tidak becus memberikan rasa keamanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (jaz/onk)